"Langkah yang kita lakukan bukanlah marah-marah dan melakukan agitasi kepada publik, namun langkah kita adalah mengumpulkan semua bukti-bukti untuk dibawa ke depan hakim [Mahkamah Konstitusi]," ujarnya pada Kamis (21/3/2024).
Anies juga menilai adanya kecurangan yang terjadi dalam pelaksanaan Pemilu 2024, dan kecurangan ini ia nilai telah terjadi sebelum pemilu digelar.
“Saudara-saudara sekalian, pemimpin yang lahir dari proses yang ternodai dengan kecurangan dan penyimpangan akan menghasilkan rezim yang melahirkan kebijakan yang penuh ketidakadilan dan kita tak ingin ini terjadi,” urainya.
Ia mengakui, ada pihak-pihak yang mencoba mempengaruhinya agar ia dan Cak Imin urung mengajukan gugatan, sebab kecil kemungkinan untuk menang.
Namun Anies memiliki pandangan lain. Menurutnya sejumlah ketidaknormalan dalam pemilu lalu tak dapat dibiarkan begitu saja.
“Kami tegaskan, kami tak ingin membiarkan berbagai penyimpangan demokrasi menjadi preseden buruk bagi semua penyelenggaran pemilihan ke depan, baik tingkat nasional maupun ratusan pilkada dan pileg tingkat I dan II,” pungkasnya.
Sikap Surya Paloh
![Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh. [Suara.com/Rakha]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/02/23/48175-ketua-umum-partai-nasdem-surya-paloh.jpg)
Berbeda dengan Anies Baswedan, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh menyatakan partainya menerima hasil Pemiu 2024 yang telah disahkan KPU.
Hal itu disampaikan Surya Paloh dalam konferensi pers di NasDem Tower, Jakarta, Rabu malam (20/3/2024).
Baca Juga: IPK 2,3 Gibran Jadi Trending Topic di X, Warganet Menjerit
“Partai Nasdem menyatakan menerima hasil Pemilu 2024 yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024 yang lalu,” kata Paloh.