"Kalau rakyat Indonesia sudah bisa tersenyum dengan kembali hak-haknya. Saya pengin mati dalam keadaan tersenyum’. Itu kalimat Bapak Prabowo Subianto sehingga bagi kami bangsa Indonesia punya harapan ketika kami mendukung dan Bapak menjadi presiden yang luar biasa untuk bangsa," urai Gus Miftah.
Pernyataan Gus Miftah soal surga pun jadi gaduh di platform media sosial. Sebelumnya, pengamat politik Adi Prayitno menilai bahwa publik harus mendapat pendidikan politik terkait kontestasi pemilu. Adi mengingatkan agar narasi-narasi segelintir elit bahwa ikut pemilu agar bisa masuk surga tidak lagi dikeluarkan.
Adi menegaskan bahwa baik partai politik (parpol) ataupun calon presiden (capres) ikut pemilu demi bisa mendapat kekuataan dan kemudian melakukan power sharing bukan demi bisa masuk ke surga.
"Pemilu itu kan power sharing, gak ada pemilu itu masuk surga. Itu salah alamat. Jadi jika ada partai politik atau kontestan pilpres niatnya lillahi ta'ala, itu repot," kata Adi.
"Jadi jika per hari ini jika ada partai politik atau calon presiden berpolitiknya Ihdinas sirotol mustaqim, ingin mendapatkan surga, udahlah ini sudah gak benar, bukan begitu cara berpolitik," tegas Direktur Parameter Politik Indonesia itu.