Orang Bermasalah di Penyelenggaraan Pemilu, Feri Amsari Singgung Kakek Sugiono

Selasa, 29 April 2025 | 00:10 WIB
Orang Bermasalah di Penyelenggaraan Pemilu, Feri Amsari Singgung Kakek Sugiono
Pakar Hukum Tata Negara, Feri Amsari. (Suara.com/Faqih)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Feri Amsari Ungkap Niat Lain Dipilihnya Orang Bermasalah sebagai Penyelenggara Pemilu

Pakar Hukum Tata Negara, Feri Amsari menyoroti soal permasalahan dalam pemilihan penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu). Ia menyebut orang-orang yang mengisinya sengaja diisi sosok bermasalah.

Menurutnya, hal ini dilakukan agar nantinya ada pihak yang bisa mengendalikan sosok bermasalah itu di internal penyelenggara Pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

"Itu yang kemudian mempertegas bahwa orang-orang seperti ini disengaja juga untuk dipilih sebagai bagian untuk mengatur kepentingan-kepentingan politik," ujar Feri dalam diskusi di Jakarta Selatan, Senin (28/4/2025).

Rekam jejak buruk itu, kata Feri, akan dimanfaatkan partai politik untuk kepentingan politik.

Rapat kerja Komisi II DPR RI bersama lembaga penyelenggara pemilu di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024). (Suara.com/Bagas)
Rapat kerja Komisi II DPR RI bersama lembaga penyelenggara pemilu di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024). (Suara.com/Bagas)

"Jadi penyelenggaranya punya rekam jejak buruk bukan untuk tidak dipilih, tapi untuk dipilih sebagai bargaining politik kepentingan partai," ucapnya.

Karena diisi orang-orang bermasalah, penyelenggaraan Pemilu disebutnya jadi selalu berpolemik.

Bahkan, ia mengungkap pada tahun 2023 lalu ada puluhan kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan penyelenggara Pemilu.

"Sebagai sebuah gambaran, penyelenggara pemilu kita di tahun 2023 melakukan kekerasan seksual terhadap perempuan di 54 kasus," ungkapnya.

Baca Juga: Ada 53 Kasus Kekerasan Seksual Oleh Penyelenggara Pemilu Tahun 2023, Tapi Tak Diusut Tuntas

Ia mengaku belum memiliki data lengkap untuk tahun 2024. Namun, ia meyakini jumlah kasus kekerasan seksual tahun itu lebih banyak karena bertepatan dengan pelaksanaan Pemilu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI