Sedangkan pada tahun 2015 sejumlah warga Palestina di Jenis dan Tulkarm juga ditahan oleh Netzah Yehuda. Tangannya diborgol, mata ditutup, dipukuli, bahkan disetrum menggunakan elektroda.
Tembaki Warga Sipil
Batalion ini juga tega menembak sipil Palestina tak bersenjata di utara Ramallah pada Juni 2015. Mereka menuduh bahwa warga Palestina itu melempar bom molotov ke arah pasukan. Namun dalih itu tidak terbukti.
Mereka juga menyerang dan menahan warga Palestina dari kamp Jazalone di Ramallah, bernama Shadi al-Ghobaishi yang mendekati para tentara. Hal ini karena para tentara menembakkan air mata serta granat suara di dekat rumahnya karena membuat anak-anak takut.
Penembakan warga sipil juga dilakukan ke warga Palestina, Iyad Zakariya Hamed di dekat Silwad, pada Agustus 2016. Anggota batalion tersebut menuduh korban menimbulkan ancaman.
Pelecehan seksual
Sedangkan pada Oktober 2021, dilansir Middle East Eye, empat anggota unit Netzah Yehuda dituduh melakukan pelecehan seksual.
Mereka ditahan atas dugaan pemukulan dan pelecehan seksual terhadap seorang tahanan Palestina.
Pada 2022, media 972 Magazine menyebut bahwa Israel sudah melakukan penyelidikan atas pelanggaran HAM ini.
Baca Juga: Miris! 350 Nakes Jadi Tumbal Serangan Israel Di Jalur Gaza Sejak 7 Oktober
Kendati demikian dilakukan secara asal-asalan, tidak memadai, dan sembarangan.