DSDA DKI Gencar Merawat dan Membangun Sarana Pengendalian Banjir

Rabu, 12 Juni 2024 | 09:00 WIB
DSDA DKI Gencar Merawat dan Membangun Sarana Pengendalian Banjir
Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Heru Budi Hartono didampingi jajaran Pemprov DKI dan wakil warga jumpa pers saat meninjau pembangunan rumah pompa di Jalan Kemang Raya (Dok: Diskominfotik Provinsi DKI Jakarta).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
  1. Waduk Dukuh 2 di Kelurahan Dukuh, Kecamatan Kramat Jati.
  2. Waduk Munjul di Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung.
  3. Waduk Cilangkap di Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung.
  4. Embung Pekayon di Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo.
  5. Embung Kaja di Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas.

Selesai Akhir Tahun

“Diharapkan pembangunan ini semua dapat selesai pada akhir tahun ini. Karena pembangunan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penampungan air dan mengurangi risiko banjir,” tutur Ika.

Sementara itu, progres pembangunan Waduk Rawa Malang di Jakarta Utara sudah mencapai lebih dari 77 persen. Sedangkan, Polder/Kolam Retensi di Tanjung Barat dan Long Storage Gandaria telah rampung pada awal Mei 2024. Dengan selesainya pembangunan fasilitas pengendalian banjir tersebut, diharapkan dapat mempercepat surutnya genangan air di area-area rawan banjir, seperti Rawa Malang di Jakarta Utara serta Jalan Raya Lenteng Agung, Jalan Raya Nangka, Jalan Tanjung Barat, dan Jalan Arteri Pondok Indah di Jakarta Selatan.

“Tak hanya berfungsi untuk pengendalian banjir, waduk dan embung ini juga dirancang sebagai ruang publik yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan social serta olahraga. Kami pun akan melakukan pemeliharaan rutin, seperti pengerukan sedimen, agar kapasitas tampungnya tetap optimal,” urai Ika.

Sementara itu, seorang warga Tanjung Barat, Mufid (30), menyambut baik pembangunan fasilitas pengendalian banjir ini.

“Kalau bisa mengurangi banjir, tentunya kita harus menyambut baik. Walaupun wilayah rumah saya di Jalan Poltangan tak terlalu terdampak, saat hujan deras memang air kali suka meluap sampai ke jalan dan itu mengganggu warga serta pengguna jalan,” katanya.

Dia berharap, setelah pembangunan kolam retensi di Tanjung Barat selesai, air kali tidak lagi meluap sampai ke jalan. Jika masih meluap pun, diharapkan cepat surutn. Dengan begitu, warga dan pengguna jalan dapat dengan nyaman serta aman melintasinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI