Suara.com - Polres Metro Bekasi Kota sedang melakukan penyelidikan kasus tahanan asal Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, berinisial ZAN (26), yang ditemukan tewas di Lapas Kelas IIA Bulak Kapal, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Minggu (29/5/2024) lalu.
Kasatreskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus mengatakan, pihaknya telah melakukan ekshumasi atau pembokaran makam ZAN pada Minggu (23/6/2024) lalu. Hingga kini, kepolisian masih menunggu hasil ekshumasi yang dilakukan oleh Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Sumatra Utara.
"Untuk hasil ekshumasi atau autopsi di kuburan korban dimakamkan, ini masih menunggu hasil dari Biddokes Polda Sumatra Utara," kata Firdaus, Jumat (28/6/2024).
Selain menunggu hasil ekshumasi, Firdaus menyebut pihaknyajuga telah memeriksa dua orang saki. Berikutnya, pihak kepolisian juga rencananya bakal melakukan pemeriksaan terhadap saksi yang berada di Lapas Kelas II A Bulak Kapal, Bekasi.
"Saksi dua (telah diperiksa), dari kakak korban, satu dari keluarganya," ucapnya.
Sebelumnya, Kalapas Kelas IIA Bekasi, Muhammad Susanni mengungkap detik-detik tahanan asal Tapanuli Tengah, Sumatera Utara berinisial ZAN (26) ditemukan tewas di Lapas Kelas IIA Bulak Kapal, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Minggu (19/5/2024) lalu.
Susanni mengatakan, berdasarkan keterangan rekan satu sel korban, ZAN ditemukan tewas dalam posisi tergantung sekitar pukul 06.00 WIB.
“Jam 6 pagi ada yang bangun satu orang, begitu bangun kebetulan dia posisinya menghadap ke kamar mandi, jadi bangun langsung melihat ada yang tergantung,” kata Susanni saat ditemui di Lapas II A, Bekasi, Kamis (27/6/2024).
Teriakan tersebut kemudian di dengar oleh petugas lapas yang saat itu langsung mendatangi TKP.
Baca Juga: Dubes Jepang untuk Indonesia ke Bekasi: Mari Tingkatkan Kerja Sama Industri dan Pariwisata
“Nah teriakan ini lah yang membuat termasuk yang jaga ini pada nanya ada apa, ternyata ada yang gantung diri,” ujarnya.
Susanni menyebut, petugas lapas kemudian memberitahu dirinya terkait laporan adanya tahanan tewas sekira pukul 7.10 WIB.
“Setelah ada laporan itu langsung saya instruksikan ke anak buah supaya yang pertama amankan TKP, yang kedua lapor ke polisi, yang ketiga membuat laporan atensi ke pimpinan,” kata Susanni.
Setelah polisi mendatangi TKP, jenazah ZAN dibawa ke Polsek Rawalumbu, namun tak lama langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk di lakukan autopsi.
“Yang berangkat ke sana (RS Polri Kramat Jati) dari kepolisian, kejaksaan, petugas Lapas, kemudian hadirlah tantenya tahanan,” ujarnya.
Saat hendak dilakukan autopsi, tante ZAN meminta agar tindakan tersebut tidak dilakukan. Hal itu disampaikan atas permintaan keluarga korban.