Merespons surat instruksi yang diterimanya, Jusuf Hamka mengaku terkejut mendapatkan dua penugasan itu. Sebab, ia menilai kedua tugas yang diberikan, membangun koalisi dan mencari pasangan untuk Pilgub Jakarta, merupakan pekerjaan berat.
"Kalau Allah berkehendak, yang berat bisa jadi ringan. Akan tetapi, kalau Allah tidak berkehendak, yang ringan pun jadi berat," katanya.
Mengenai calon yang dibidknya, Jusuf Hamka mengaku cocok-cocok saja bila disandingkan dengan siapa pun.
"Saya bisa jadi wakilnya Mas Kaesang, saya bisa jadi wakilnya Pak Ahok, saya bisa jadi wakilnya Pak Anies, siapa saja. Bahkan, kalau Pak Ridwan Kamil juga mau, saya bisa menyesuaikan diri. Saya enggak ada masalah,” katanya. (Antara)