Ujang mengatakan, Raja Jawa yang dimaksud ini bahkan bisa mengerahkan kekuatan aparat hukum untuk memenjarakan siapapun yang melawannya.
"Raja Jawa itu representasi figur tertentu yang punya power, jabatan yang bisa menghukum atau melakukan tindakan kejam, bengis memenjarakan yang tidak mengikutinya," jelasnya.
"Kalau Raja Jawa tidak senang, perintahnya tidak diikuti, semuanya akan masuk jeruji besi," lanjutnya menambahkan.
Lebih lanjut, ia menilai ucapan Bahlil itu merupakan ancaman kepada para kader di Partai Golkar agar tidak berbuat macam-macam yang tidak disenangi sang Raja Jawa.
"Itu ancaman halus dari Bahlil kepada kader-kader Golkar. Hati-hati kalau tidak nurut bahaya, ngeri loh. Sudah banyak yang masuk penjara," pungkasnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi