Dua tahun setelah berubah bentuk menjadi partai, tepatnya di Tahun 1939, PAI masuk dalam politik nasional, bergabung dengan Gabungan Politik Indonesia (GAPI). Gerakan GAPI sendiri lebih kepada tuntutan 'Indonesia Berparlemen'.
Selain itu, PAI juga diterima dalam Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) yang merupakan federasi dari seluruh partai dan perkumpulan Islam.