Sandra Dewi Pastikan Hadir Sebagai Saksi Di Sidang Harvey Moeis Besok

Rabu, 09 Oktober 2024 | 12:35 WIB
Sandra Dewi Pastikan Hadir Sebagai Saksi Di Sidang Harvey Moeis Besok
Aktris Sandra Dewi (tengah) berjalan keluar gedung usai menjalani pemeriksaan di Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta, Rabu (15/5/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktris Sandra Dewi dipastikan akan hadir sebagai saksi dalam sidang kasus dugaan korupsi pada pengelolaan timah di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah.

Kuasa Hukum Sandra Dewi, Harris Arthur Heda memastikan kliennya akan hadir di Pengadilan Tipikor Jakarta dan menjadi saksi dalam kasus yang menjerat suaminya, Harvey Moeis sebagai terdakwa.

“Info dari Bu Sandra beliau akan hadir Besok di PN,” kata Harris kepada wartawan, Rabu (9/10/2024).

Meski begitu, dia menyebut tidak ada persiapan yang dilakukan Sandra untuk menjalani sidang dan bertemu suaminya besok.

“Tidak ada persiapan khusus, beliau siap untuk hadir langsung,” ujar Harris.

Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) akan menghadirkan pesohor Sandra Dewi pada sidang kasus dugaan korupsi pada pengelolaan timah di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah.

“Iya, rencananya begitu (menghadirkan Sandra Dewi,” kata Kapuspenkum Kejaksaan Agung (Kejagung) Harli Siregar kepada wartawan, Selasa (8/10/2024).

Rencananya, Sandra Dewi akan dihadirkan pada sidang yang menjerat suaminya, Harvey Moeis sebagai terdakwa pada Kamis (10/10/2024) mendatang.

Dalam kasus ini, Harvey Moeis disebut melakukan pertemuan dengan Mochtar Riza Pahlevi Tabrani selaku Direktur Utama PT Timah dan Alwin Akbar selaku Direktur Operasional PT Timah serta 27 pemilik smelter swasta lainnya untuk membahas permintaan Mochtar dan Alwi atas bijih timah sebesar 5 persen dari kuota ekspor smelter swasta tersebut.

Baca Juga: Sandra Dewi Disebut Belum Terima Surat Panggilan Jaksa Terkait Sidang Harvey Moeis

Selain itu, Harvey juga didakwa melakukan permintaan kepada sejumlah perusahaan penambang timah swasta untuk melakukan pembayaran biaya pengamanan sebesar USD 500-750 per ton yang seolah-olah dicatat sebagai Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikelola oleh terdakwa atas nama PT Refined Bangka Tin, dengan total Rp420 miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI