Dalam konteks yang lebih luas, Putin juga mengadakan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, di mana Guterres menekankan bahwa invasi Rusia ke Ukraina adalah pelanggaran terhadap Piagam PBB dan hukum internasional. Guterres mengulangi komitmennya untuk memastikan kebebasan navigasi di Laut Hitam, yang sangat penting bagi keamanan pangan dan energi global.
Menyusul pertemuan ini, berbagai pemimpin dunia di KTT BRICS juga menyerukan penghentian konflik di Gaza dan Lebanon, dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas menuduh Israel berusaha untuk membiarkan warga Gaza kelaparan. Xi Jinping memperingatkan tentang tantangan serius yang dihadapi dunia dan berharap negara-negara BRICS dapat menjadi kekuatan penstabil untuk perdamaian.
BRICS, yang dimulai pada tahun 2009 dengan empat anggota—Brasil, Rusia, India, dan China—telah berkembang untuk memasukkan negara-negara lain seperti Afrika Selatan, Mesir, dan Iran. Namun, permohonan Venezuela untuk bergabung ditolak setelah veto oleh Brasil, yang dianggap Caracas sebagai gestur bermusuhan.
Dengan situasi yang semakin kompleks ini, dunia menantikan perkembangan selanjutnya dari pernyataan dan tindakan para pemimpin global.