Suara.com - Baru-baru ini Polda Metro Jaya mengungkap keterlibatan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam kasus judi online. Ada 11 pegawai Kementerian Komdigi yang ditangkap karena terlibat dalam kasus judi online.
Polisi menyebut ada tiga orang pegawai Kementerian Komdigi yang menjadi dalang utama di balik perlindungan terhadap situs judi online.
Pengungkapan sindikat pelindung situs judi online ini menyeret nama Zulkarnaen Apriliantony, mantan Komisaris PT Hotel Indonesia Natour (HIN), perusahaan milik BUMN.
Kabarnya Polda Metro Jaya sudah menangkap Zulkarnaen atas keterlibatannya dalam sindikat pengamanan situs judi online di tanah air. Perannya adalah sebagai penghubung bandar judi online dengan pihak Kementerian Komdigi.
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra membenarkan adanya penetapan tersangka terhadap Zulkarnaen Apriliantony.
Kekayaan Zulkarnaen Apriliantony
Zulkarnaen Apriliantony pernah menjabat sebagai Komisaris PT HIN, perusahaan milik BUMN. Dia lalu mengundurkan diri dari jabatannya itu pada Februari 2024.
Masa Pilpres 2024, Zulkarnaen tercatat sebagai Direktur II di Tim Pemenangan Nasional untuk pasangan calon Ganjar-Mahfud.
Melihat sepak terjangnya, berapakah harta kekayaan Zulkarnaen? Ditilik dari LHKPN KPK tahun 2022, total harta Zulkarnaen Apriliantony mencapai Rp19.525.230.735 (19 miliar).
Baca Juga: Belum Setahun, Perputaran Judi Online di Indonesia Pada 2024 Tembus Rp 283 Triliun
Zulkarnaen memiliki tujuh bidang tanah dan bangunan di sejumlah tempat seperti Jakarta Selatan, Badung (Bali), Tangerang Selatan, yang nilainya mencapai Rp14.720.000.000.