Suara.com - Anggota Komisi I DPR RI fraksi PDIP, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin mengecam tindakan puluhan anggota TNI Batalyon Artileri Medan-2/Kilap Sumagan menyerang perkampungan warga di Desa Cinta Adil, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Imbas dari aksi penyerangan prajurit TNI, satu orang warga sipil dilaporkan tewas dan korban lainnya luka berat.
"Dalam kasus pembunuhan yang dilakukan oleh prajurit Armed atau batalion Armed-2/KS di Medan kami mengecam tindakan tersebut," tegas TB Hasanuddin dalam keterangannya yang diterima Suara.com, Senin (11/11/2024).
Pria yang akrab disapa Kang TB ini pun meminta Panglima Kodam mengambil tindakan keras kepada prajurit yang terlibat dalam serangan yang terjadi pada Jumat, (8/11/2024) itu.
"Kalau perlu beri hukuman keras kepada para Komandan Peleton, Komandan Kompi, dan Komandan Batalyon," katanya.
Sebab, ia menduga ada semacam pembiaran dari para Komandan tersebut kepada prajurit bawahanya mengenai kurangnya pengawasan dan tidak melaksanakan piket dengan baik.
"Karena telah membiarkan atau adanya pembiaran yang dilakukan oleh para prajuritnya," pungkasnya.
TNI Serbu Kampung di Deli Serdang
Sebelumnya, bentrok antara aparat TNI vs warga terjadi di Desa Cinta Adil Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), pada Jumat 8 November 2024 malam.
Insiden ini mengakibatkan delapan orang luka-luka dan satu orang warga meninggal dunia.
Korban tewas diketahui bernama Raden Aliman Barus (62). Ia mengalami luka bacokan senjata tajam di sekujur tubuhnya.
Pascabentrok, warga menggelar aksi unjuk rasa ke Batalyon Armed 2/105 KS, menuntut keadilan atas kejadian tersebut.
Kodam I/Bukit Barisan (BB) seketika bereaksi atas kejadian bentrokan ini dan telah memeriksa. Kodam I/BB juga telah turun tangan.
"Pihak Kodam sudah melakukan upaya-upaya dan langkah-langkah menyikapi kejadian ini," kata Kapendam I/BB Kolonel Inf Doddy Yudha di Medan, Minggu (10/11/2024).
Ia menjelaskan kalau pihaknya melalui sudah melaksanakan mediasi baik kepada masyarakat dan keluarga korban. Pihaknya juga telah memeriksa 33 prajurit TNI Batalyon Armed 2/105 KS di Pomdam I/BB.
"Yang kedua untuk oknum yang terkonfirmasi terlibat dalam kejadian ini, sebanyak 33 orang sudah melaksanakan dilaksanakan pemeriksaan lebih lanjut atau penyidikan di Pomdam I/BB," ucapnya.
Yudha mengatakan bahwa Pangdam I/BB Brigjen M Hasan telah memberikan arahan pada seluruh prajurit memastikan situasi dan kondisi sudah aman dan kondusif.