Beberapa informasi yang menyertai bahwa foto ini diambil pada 23 Oktober 1947, sang juru potret bernama Hesselman.
Foto tank itu berlokasi di Garut, bukan Surabaya. Sehingga cerita mengenai asal usul istilah jancuk yang berasal dari nama tank terpatahkan.
Menurut Melayu-Belanda yang dipublikasikan oleh Leiden E.J Brill tahun 1916, halaman 72, “jancuk” berasal dari kata “antjoek”. Antjoek diartikan sebagai senggama dalam kamus tersebut.
Sedangkan Situs Bapigif juga mendukung bahwa “jancuk” berasal dari kata “antjoek”. Kata tersebut kemudian diberikan imbuhan di-, yang akan dibaca sebagai diancuk yang artinya disetubuhi.
Lama-kelamaan diancuk inilah kemudian berkembang luas dan memiliki berbagai macam dialek penyebutan seperti dancuk, hancuk, diancuk, duancuk, jiancuk, juancuk, hingga menjadi jancuk seperti penyebutan sekarang ini.