Hizbullah mulai melancarkan serangan berintensitas rendah terhadap Israel tahun lalu, sebagai bentuk solidaritas dengan sekutunya Hamas setelah serangan kelompok militan Palestina pada 7 Oktober 2023.
Setelah hampir setahun saling serang lintas perbatasan dengan Hizbullah, Israel memperluas fokus operasinya dari Gaza ke Lebanon, dengan meluncurkan operasi udara besar-besaran dan mengirim pasukan darat melintasi perbatasan.
Pengeboman tersebut telah menghancurkan desa-desa di Lebanon, terutama wilayah di sepanjang perbatasan selatannya dengan Israel, tempat Hizbullah berkuasa.
Sekitar 50.000 burung bangau datang ke cagar alam tersebut pada musim dingin sebelumnya, kata ahli burung kawakan Yossi Leshem, "dan bagi mereka, itu benar-benar surga".
Namun setelah perang Israel-Hizbullah dimulai, imbuhnya, jumlah burung yang datang turun hingga 70 persen.
"Itu ancaman nyata," kata Leshem, yang juga pendiri pusat penelitian migrasi burung internasional. Pertempuran dan kebakaran juga menyebabkan sumber makanan bagi burung-burung tersebut menyusut.
"Bahkan jika perang akan berhenti dalam setahun sekarang, dan saya harap itu akan berhenti secepat mungkin... dampaknya dapat dirasakan selama bertahun-tahun lagi," katanya kepada AFP.
Namun, dalam jangka panjang, konflik tersebut pada akhirnya tidak akan mengubah pola migrasi burung, kata Leshem. Burung-burung yang lewat akan "kurang berhasil dan seterusnya, tetapi akhirnya, ketika perang berhenti, (migrasi) itu akan terus berlanjut".
Kerusakan tidak terbatas pada cagar alam.
Baca Juga: Libatkan Donald Trump, Israel Berupaya Capai Kesepakatan Gencatan Senjata di Lebanon
Otoritas alam dan taman Israel telah menilai bahwa sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, sekitar 92.400 hektar (37.400 hektar) cagar alam, taman nasional, hutan, dan area terbuka telah terbakar di seluruh negeri.