Tak sampai di situ, Rommy juga menyampaikan sejumlah nama-nama figur yang diklaim sudah suarakan kader untuk menjadi caketum PPP.
Terdapat empat nama yakni dua kader PPP dan dua nama dari eksternal partai. Mereka yakni Taj Yasin, Sandiaga Uno, Saifulah Yusuf atau Gus Ipul, dan Dudung Abdurachman.
Adapula nama mantan Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali yang ikut diusulkan oleh DPC PPP Kota Palu.
Sabtu, 14 Desember 2024, Mukernas II PPP akhirnya memasuki hari puncak. Berbeda dari hari pertama, di hari kedua sempat diwarnai dengan keributan.
Keributan melibatkan Ketua DPP PPP bidang OKK, Idy Muzayyad dengan Wasekjen DPP PPP, Rapih Herdiansyah. Hal itu terjadi kala Mukernas dengan agenda medengarkan pendapat seluruh DPW PPP.

Namun Mukernas tetap dilanjutkan dan menghasilkan sejumlah poin. Pertama untuk jadwal Muktamar ke-10 partai akan digelar setelah Hari Raya Idul Fitri dan akan ditentukan waktunya oleh DPP.
Kedua disepakati soal transfromasi partai. Ketiga, ditegaskan bahwa dalam Mukernas tak ada perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai. Mardiono menyampaikan jika AD/ART partai hanya bisa diubah dalam Muktamar itu pun untuk kepentingan Muktamar selanjutnya.
Analis Politik dari Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung, Kristian Widya Wicaksono, menyampaikan bahwa konflik yang terjadi di PPP bukan barang baru lagi.
PPP terbilang partai yang sudah kenyang dengan konflik internal. Namun, kata dia, jika berkaca pada Pemilu 2024, maka memang tidak ada kata lain bahwa dibutuhkan perbaikan untuk mengembalikan suara PPP yang tergerus cukup signifikan.
Baca Juga: Muktamar PPP 2025 Disebut Bisa Hasilkan Putusan Apa pun: Ubah AD/ART hingga Kandidat Caketum
Kondisi Tak Menguntungkan