"Bukan tidak mungkin PPP bisa memanfaatkannya untuk menarik kembali simpati pemilih mereka yang sempat hijrah ke PKS,' katanya.
Sementara untuk posisi calon ketua umum, Kristian mengemukakan PPP membutuhkan sosok yang populis dan memiliki magnet untuk menarik dukungan massa.
Tentunya, menurut Kristian, elite politik PPP harus legawa untuk memulai perubahan dari status quo yang ada saat ini.
"Namun, jika kegagalan masuk parlemen dijadikan ukuran perbaikan, maka semestinya para pengurus partai memikirkan perubahan ke arah yang lebih baik di masa mendatang. Hal ini juga berarti membuka diri untuk mengorbankan ego pribadi demi masa depan partai," katanya.