"Kepemimpinan. Alih-alih memperluas basis, PPP justru sibuk dengan pergantian senyap Suharso ke Mardiono yang berujung pada tidak lolosnya PPP," kata Rommy dalam keterangannya kepada Suara.com, Jumat (13/12/2024) siang.

Bahkan, Rommy terang-terangan menyebut PPP di masa kepemimpinan Mardiono 'tidak sehat'.
"Plt Ketum PPP kali ini, adalah yang Plt terlama dalam sejarah partai. Ini sangat tidak sehat," sambungnya.
Taubat Nasuha
Ia juga meminta mukernas ini harus mencatat bahwa kepemimpinan DPP PPP kali ini secara nyata gagal dan sudah kehilangan legitimasi secara moral.
Bahkan, Rommy menyatakan agar pengurus harian DPP PPP melakukan taubat nasuha.
"Taubat yang sungguh-sungguh, dengan secara ksatria mengakui kegagalannya serta meminta maaf secara terbuka kepada seluruh kader PPP atas ketidakmampuannya menjaga PPP di Senayan," katanya.
Rommy bahkan menyinggung pernyataan Mardiono yang menyatakan dirinya tidak gagal karena bukan caleg yang dinilai tidak pantas disampaikan Plt Ketum PPP. Ia bahkan mendesak Mardiono meminta maaf.
"Semoga Mukernas kali ini menghasilkan keputusan-keputusan yang mampu menjadi titik tolak kembalinya PPP ke Senayan pada Pemilu 2029," katanya.
Baca Juga: Muktamar PPP 2025 Disebut Bisa Hasilkan Putusan Apa pun: Ubah AD/ART hingga Kandidat Caketum
Jumat (13/12/2024) malam, Mukernas II PPP akhirya dibuka. Mardiono hingga Rommy bahkan hadir dalam tampil dalam satu meja.