Suara.com - Tingginya perkiraan biaya perjalanan haji (Bipih) yang dikenakan kepada calon jemaah haji tahun 1446 Hijriah atau 2025 mendapat sorotan dari kalangan legislator. Mereka berharap, biaya Bipih yang disebut dikenakan sekira Rp 65,3 juta bisa diturunkan.
Harapan tersebut disampaikan Anggota Komisi VIII DPR RI Askweni yang meminta kepada anggota Panitia Kerja (Panja) agar biaya pelunasan jemaah haji nantinya bisa turun dengan memperhatikan prinsip efisiensi dan efektivitas dalam penentuan biaya dan penyelenggaraan Haji 2025.
"Saya mengharapkan justru bukan naik Rp9 juta (dibandingkan tahun 2024) biaya pelunasan dari jamaah, tetapi malah turun sekitar Rp10 sampai Rp9 juta itu dari tahun sebelumnya,” katanya seperti dilansir Antara, Kamis (2/1/2025).
Ia berharap terobosan dalam biaya pemberangkatan haji bisa ditekan lebih murah lagi menjadi salah satu yang bisa dilakukan Pemerintahan Presiden Prabowo Subianito.
"Kalau memungkinkan, kita membuat satu terobosan tahun ini sebagai hadiah dari Bapak Presiden untuk rakyat Indonesia yang berangkat haji pada tahun 2025 sehingga citra bapak Presiden semakin baik,” katanya.
Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) mengusulkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) untuk musim haji 1446 Hijriah/2025 Rp 93.389.684 per orang.
"Untuk tahun 1446 Hijriah atau 2025 Masehi, pemerintah mengusulkan rata-rata BPIH per calon haji sebesar Rp 93.389.684," kata Menag Nasaruddin Umar dalam Rapat Kerja Menag dengan Komisi VIII DPR RI di Jakarta, Senin lalu.
Nasaruddin Umar mengatakan bahwa usulan tersebut terdiri atas Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang ditanggung oleh calon haji Rp 65.372.779 atau 70 persen, sementara sebesar Rp 28.016.905 atau 30 persen ditanggung dari nilai manfaat yang dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
"Jadi, 70 persen banding 30 persen," kata dia.
Baca Juga: Biaya Haji 2025 Naik Lagi? Cek Rincian BPIH dari Tahun ke Tahun
Nasaruddin Umar merinci besaran Bipih sebesar Rp 65.372.779 tersebut terdiri atas biaya penerbangan dari embarkasi ke Arab Saudi pulang pergi Rp 34.386.390, akomodasi Makkah Rp 15.232.011, akomodasi Madinah Rp 4.454.403, biaya hidup Rp 3.200.002, dan paket layanan masyair (sebagian) Rp 8.099.970.