"Apanya yang siap?" cecar Saldi lagi.
"Nanti disampaikan di suratnya," sahut Yohanes.

Saat ditanya soal alasan pencabutan permohonan, Yohanes justru mengatakan bahwa surat itu diajukan oleh salah satu kuasa hukum yang lain.
"Kenapa anda mengajukan surat tanpa komunikasi dengan prinsipal?" tegas Saldi.
"Mohon maaf untuk pengajuan surat tersebut disampaikan oleh salah satu kuasa hukum yang ini kita akan mengajukan surat pencabutan kuasa Yang Mulia," tutur Yohanes.
Saldi lantas mengatakan bahwa dalam surat tersebut, Yohanes turut menandatanganinya. Saldi kembali menegur keras Yohanes karena melempar kesalahan kepada kuasa hukum lain.
"Jangan anda mempersoalkan yang lain, anda tanda tangan loh di surat ini loh penarikan," ucap Saldi.
"Siap Yang Mulia, tapi menurut prinsipal dibatalkan dan diaknjutkan ke persidangan," timpal Yohanes.
Saldi menegaskan Mahkamah telah memiliki bukti jika gugatan tersebut dicabut. Untuk itu, Saldi pun mempersilakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Minahasa Tenggara dan pihak terkait untuk merespons kejadian tersebut.
"Ini anda kayak tidak tahu aturan saja, sudah ditarik, tidak dibatalkan penarikannya, tiba-tiba muncul ke sini. Apa ngangguk-ngangguk begitu? Makanya jadi lawyer harus paham konsekuensi apapun yang dimasukkan ke pengadilan itu," tandas Saldi.