Program MBG milik Presiden Prabowo Subianto-Wapres Gibran Rakabuming Raka ternyata dikeluhkan sejumlah pedagang kantin di sekolah. Salah satunya adalah Ninux (52), pedagang di kantin sekolah di kawasan Jakarta Barat.
![Wali Kota Solo Teguh Prakosa meninjau pelaksanaan makan bergizi gratis di SDN Purwodiningratan Solo, Jawa Tengah, Senin (13/1/2025). [ANTARA/Aris Wasita]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/01/13/96237-makan-bergizi-gratis-di-solo.jpg)
Dia mengaku gegara program MBG, omzet penjualannya merosot.
"Biasanya Rp1,2 (juta) ya sehari Rp1,2 (juta). Sekarang Rp600 (ribu) per hari. Paling ada yang sebelum makan pada beli air doang, gitu. Habis itu kan enggak banyak," ujar Ninu kepada Suara.com, Selasa (7/1/2025).
Demi menyiasatinya, Ninu mengaku kini memperbanyak jualan makanan ringan ketimbang lauk berat. Diharapkan para siswa yang tak terlalu kenyang setelah makan MBG bisa jajan di kiosnya.
"Paling cemil-cemilan. Kalau nasi-nasi enggak berani aku (stok) banyak sekarang, biasanya kan banyak," jelasnya.
Ia pun meminta pemerintah memikirkan nasib para pedagang kantin yang kini terdampak program ini. Ninu berharap adanya bantuan berupa insentif kepadanya dan penjual lain.
"Maksudnya paling enggak ada insentif lah buat kantin. Ya, soalnya anjlok banget. Apa lagi saya sekarang udah enggak ada suami, janda, ngandelin dari sini," ucapnya.
"Tolong dong sampai-in ke Pak Prabowo, ke sekolah kan kami cari makan juga," pungkasnya.