Menceritakan sebuah kejadian, wanita itu mengingat saat seorang penculik memborgol salah satu anak laki-laki dan memotong tangannya dan tersenyum.
"Mereka biasa makan di depan kami sementara mereka membuat kami kelaparan," tambahnya.
Pria lain ingat berada dalam penahanan selama 491 hari dan menderita kelaparan, kekerasan, dan penghinaan setiap hari.
"Saya diculik pada tanggal 7 Oktober. Istri dan dua putri saya dibunuh pada hari yang sama...Suatu kali, mereka mematahkan tulang rusuk saya, dan itu sangat menyakitkan sehingga saya tidak bisa bernapas selama sebulan. Berkat Presiden Trump, saya menjadi orang yang bebas. Saya bisa memeluk ibu saya lagi. Saya bisa memeluk saudara-saudari saya."
Seorang pria tua, salah satu dari delapan sandera, mengatakan dia dipindahkan 33 kali. "Saya menghabiskan waktu di terowongan tanpa udara untuk bernapas, hampir tidak ada makanan, hampir tidak ada air. Saya melihat penyiksaan yang mengerikan terhadap para sandera yang saya temui."

Ia berterima kasih kepada Presiden Trump dan pemerintahannya atas "upaya hebat" mereka.
"Adik laki-laki saya masih di sana," kata seorang pria. Menanggapi hal ini, seorang wanita, yang berdiri di samping Trump, mengatakan bahwa "ada begitu banyak sandera yang menunggu untuk dibebaskan."
"Kami pikir mereka bisa keluar berkat Anda," imbuh yang lain.
"Kami di sini karena Anda. Kami hidup dan bebas karena Anda," kata para sandera yang dibebaskan dari Gaza.
Baca Juga: Donald Trump Akan Larang Perjalanan dari Afghanistan dan Pakistan ke AS
"Itu tidak dapat dipercaya... Saya telah menyelamatkan banyak orang, tetapi saya belum pernah melihat hal seperti ini di tempat Anda tinggal dalam kondisi seperti itu. Kisah-kisah yang mengerikan. Bahkan tidak dapat dipercaya. Kami akan membebaskan mereka. Lihat saja," kata Presiden Trump.