Suara.com - Idul Fitri merupakan hari raya umat Islam yang dirayakan setiap tanggal 1 Syawal setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Salah satu sunnah yang dianjurkan sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri adalah mandi besar atau mandi sunnah.
Mandi ini memiliki makna spiritual untuk menyucikan diri dari hadas besar sekaligus sebagai simbol kesiapan menyambut hari kemenangan dengan hati dan tubuh yang bersih.
Niat Mandi Sebelum Sholat Idul Fitri
Dalam ajaran Islam, setiap ibadah harus diawali dengan niat, termasuk mandi sunnah sebelum sholat Idul Fitri. Niat adalah bentuk kesungguhan hati untuk melaksanakan perintah Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
Menurut panduan yang dikutip dari kitab-kitab fiqih seperti Fathul Qarib karya Ibnu Qasim Al-Ghazi dan disepakati oleh mayoritas ulama, niat mandi sunnah Idul Fitri adalah sebagai berikut:
"Nawaitul ghusla li ‘idil fitri sunnatan lillahi ta’ala."
Artinya: "Aku niat mandi untuk menyambut hari raya Idul Fitri sebagai sunnah karena Allah Ta’ala."
Niat ini cukup diucapkan dalam hati, sesuai dengan prinsip bahwa niat adalah perkara batiniah. Namun, bagi yang ingin memastikannya, boleh melafalkan niat tersebut dengan lisan sebagai penguat.
Dasar hukum mandi sunnah ini merujuk pada sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, bahwa beliau selalu mandi pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha sebelum berangkat ke tempat sholat.
Baca Juga: Trik Anti Gagal Membuat Kue Putri Salju yang Sempurna
Tata Cara Mandi Sebelum Sholat Idul Fitri

Tata cara mandi sunnah sebelum sholat Idul Fitri tidak berbeda jauh dengan mandi wajib (mandi janabah) yang biasa dilakukan untuk menghilangkan hadas besar.
Namun, perbedaannya terletak pada niat dan waktu pelaksanaannya. Berikut adalah langkah-langkahnya sesuai ajaran Rasulullah SAW dan panduan ulama:
1. Membaca Niat
Seperti disebutkan sebelumnya, langkah pertama adalah membaca niat dalam hati. Pastikan niat ini diarahkan untuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW demi mengharapkan ridha Allah.
2. Mencuci Kedua Tangan
Mulailah dengan mencuci kedua tangan sebanyak tiga kali untuk membersihkan kotoran yang mungkin ada. Hal ini sesuai dengan kebiasaan Rasulullah SAW sebelum memulai setiap ibadah.
3. Membersihkan Kemaluan
Bersihkan kemaluan dan bagian tubuh yang kotor dengan tangan kiri, kemudian cuci tangan kembali dengan sabun atau air bersih. Langkah ini penting untuk memastikan tubuh dalam keadaan suci.
4. Berwudhu
Lakukan wudhu sebagaimana wudhu untuk sholat, yaitu membasuh wajah, tangan hingga siku, mengusap kepala, dan membasuh kaki hingga mata kaki. Wudhu ini menjadi bagian dari proses penyucian sebelum mandi.
5. Menyiramkan Air ke Seluruh Tubuh
Setelah berwudhu, siramkan air ke seluruh tubuh dimulai dari kepala, kemudian sisi kanan, lalu sisi kiri. Pastikan air mengalir ke seluruh bagian tubuh, termasuk rambut dan kulit yang tersembunyi, agar proses penyucian sempurna.
Waktu yang dianjurkan untuk mandi sunnah ini adalah setelah terbit fajar pada hari Idul Fitri hingga sebelum berangkat ke tempat sholat. Hal ini berdasarkan riwayat bahwa Rasulullah SAW melakukannya pada pagi hari raya sebelum keluar rumah.
Makna dan Hikmah Mandi Sunnah
Mandi sebelum sholat Idul Fitri bukan sekadar ritual fisik, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam. Menurut penjelasan dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Karim karya Ibnu Katsir, kebersihan lahiriah mencerminkan kebersihan batiniah.
Dengan mandi, umat Islam mempersiapkan diri untuk bertemu Allah dalam sholat Idul Fitri dengan kondisi terbaik, baik secara jasmani maupun rohani.
Selain itu, mandi sunnah ini menjadi simbol kemenangan setelah berhasil menahan hawa nafsu selama Ramadan.
Ulama seperti Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ menyebutkan bahwa mandi pada hari raya juga menjadi tanda syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.
Mandi sebelum sholat Idul Fitri adalah sunnah yang sangat dianjurkan karena mengandung nilai ibadah dan kebersihan.
Dengan niat yang tulus dan tata cara yang sesuai syariat, umat Islam dapat menjalankannya sebagai wujud ketaatan kepada Allah dan kecintaan kepada Rasulullah SAW.