Houthi Ancam Balas AS: Kapal Induk Truman Jadi Target Selanjutnya di Laut Merah?

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Selasa, 18 Maret 2025 | 05:51 WIB
Houthi Ancam Balas AS: Kapal Induk Truman Jadi Target Selanjutnya di Laut Merah?
Ilustrasi Kapal Tempur Amerika Serikat Saat Menyerang Markas Houthi, Yaman (militarytoday.com)

Trump memperingatkan Iran, pendukung utama Houthi, bahwa mereka perlu segera menghentikan dukungan untuk kelompok tersebut. Jika Iran mengancam AS, katanya, "Amerika akan meminta pertanggungjawaban penuh kepada Anda dan kami tidak akan bersikap baik tentang hal itu!"

Sebagai tanggapan, Hossein Salami, komandan tertinggi Garda Revolusi Iran, mengatakan bahwa Houthi membuat keputusan mereka sendiri.

"Kami memperingatkan musuh-musuh kami bahwa Iran akan menanggapi dengan tegas dan destruktif jika mereka melaksanakan ancaman mereka," katanya kepada media pemerintah.

Pesawat Tempur Nirawak AS,  XQ-58A Valkrie. [YouTube/@AFResearchLab]
Pesawat Tempur Nirawak AS, XQ-58A Valkrie. [YouTube/@AFResearchLab]

Pesawat tempur AS menembak jatuh 11 pesawat nirawak Houthi pada hari Minggu, tidak ada yang mendekati Truman, seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters. Pasukan AS juga melacak sebuah rudal yang jatuh di lepas pantai Yaman, kata pejabat itu.

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan kepada "Sunday Morning Futures" di Fox News: "Begitu Houthi mengatakan kami akan berhenti menembaki kapal-kapal Anda, kami akan berhenti menembaki pesawat nirawak Anda. Kampanye ini akan berakhir, tetapi sampai saat itu tiba, kampanye ini tidak akan pernah berhenti."

Ia mengatakan bahwa membuka kembali kebebasan navigasi merupakan kepentingan nasional utama bagi AS dan bahwa Iran telah "memungkinkan Houthi terlalu lama."

"Mereka sebaiknya mundur," katanya.

Houthi menghentikan operasi mereka ketika Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata di Gaza pada bulan Januari. Namun pada tanggal 12 Maret mereka mengatakan bahwa ancaman mereka untuk menyerang kapal-kapal Israel akan tetap berlaku sampai Israel menyetujui kembali pengiriman bantuan dan makanan ke Gaza.

Baca Juga: Dolar AS Masih Loyo, Rupiah Berotot di Perdagangan Senin Pagi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI