Menurut Setri, menyatakan akan terus mengirimkan teror.
"Sampai mampus kantor kalian," berikut bunyi teror tersebut.
Namun, Setri menegaskan bahwa kiriman kepala babi dan tikus merupakan 'serangan teror' terhadap kerja media dan kebebasan pers.
"Pengirimnya dengan sengaja meneror kerja jurnalis,” katanya.
Ia pun menegaskan, meski mendapat teror bertubi-tubi tak akan membuat pihaknya gentar.
"Jika tujuannya untuk menakuti, kami tidak gentar tapi setop tindakan pengecut ini," katanya.
Rentetan Teror
Teror bangkai tikus kondisi terpenggal ini merupakan teror kedua yang diterima awak redaksi Tempo. Sebelum itu, terdapat kiriman berupa kepala babi dengan kuping terpotong ke kantor Redaksi Tempo.
Berdasar rekaman CCTV, kurir pengantar paket kepala babi itu seorang pria. Dia menggunakan sepeda motor Honda Beat putih, berjaket hitam dan helm Gojek.
Baca Juga: Ketua DPR Desak Aparat Usut Tuntas Teror Kepala Babi di Kantor Tempo: Kalau Protes ke Dewan Pers
Paket tanpa dilengkapi identitas pengirimnya tersebut kemudian diserahkan kepada satpam di Kantor Redaksi Tempo.
![Tim Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) bersama Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra usai membuat laporan kasus teror paket kepala babi di Bareskrim Polri, Jl. Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (21/3/2025). [Dok. KKJ]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/21/42467-kkj-dan-pemred-tempo-buat-laporan-di-bareskrim.jpg)
Cica baru menerima paket itu sehari kemudian pada Kamis, 20 Maret 2025. Sekitar pukul 15.00 WIB, Cica yang baru usai liputan bersama rekannya, Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran lalu membukanya.
"Sudah tercium bau busuk ketika kardus dibuka," ucap Hussein.
Lapor ke Bareskrim
Sebelumnya, Redaksi Tempo juga telah melaporkan kasus teror kepala babi ini ke Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (21/3/2025) siang.
Laporan dilakukan Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yastra didampingi Koordinator Komite Keselamatan Jurnalis atau KKJ Indonesia, Erick Tanjung.