Rupiah Anjlok dan IHSG Rontok, Menko Airlangga: Fundamental Ekonomi Kuat, Nanti Rebound Lagi

Rabu, 26 Maret 2025 | 17:57 WIB
Rupiah Anjlok dan IHSG Rontok, Menko Airlangga: Fundamental Ekonomi Kuat, Nanti Rebound Lagi
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (26/3/2025). [Suara.com/Novian]

Seperti diketahui,  pertumbuhan ekonomi Indonesia terjaga baik di tengah ketidakpastian yang masih tinggi.

Konsumsi rumah tangga tetap baik meskipun perlu terus didorong guna memanfaatkan keyakinan konsumen yang terjaga, dukungan belanja Pemerintah terkait pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dan belanja sosial.

Serta peningkatan musiman permintaan menjelang perayaan Idulfitri 1446 H.

Investasi swasta juga perlu makin ditingkatkan guna mengoptimalkan keyakinan produsen yang tecermin pada Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia yang ekspansif, terutama pada meningkatnya volume pesanan.

Bank Indonesia. [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Bank Indonesia. [Suara.com]

Dari eksternal, ekspor nonmigas meningkat pada Februari 2025 ditopang terutama komoditas minyak kelapa sawit dan kendaraan bermotor.

Secara sektoral, lapangan usaha pertanian diprakirakan meningkat didorong panen raya, sedangkan sektor pertambangan dan industri pengolahan melambat dipengaruhi permintaan eksternal yang menurun.

Pertumbuhan Ekonomi

Dengan berbagai perkembangan tersebut, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi 2025 tetap baik dalam kisaran 4,7-5,5%.

Ke depan, Bank Indonesia terus mengoptimalkan bauran kebijakannya untuk tetap menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Baca Juga: Airlangga dan Sri Mulyani Merapat ke Istana, Lapor ke Prabowo Soal Penyusunan APBN 2026

Stimulus kebijakan makroprudensial dan akselerasi digitalisasi transaksi pembayaran terus dioptimalkan sehingga bersinergi dengan stimulus fiskal Pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Bank Indonesia juga terus mendukung penuh implementasi program Asta Cita Pemerintah, termasuk untuk pembiayaan ekonomi, digitalisasi, serta hilirisasi dan ketahanan pangan.

Lalu, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap baik dan mendukung ketahanan eksternal. Surplus neraca perdagangan berlanjut pada Februari 2025 sebesar 3,1 miliar dolar AS, setelah pada Januari 2025 mencatat surplus 3,5 miliar dolar AS. Sementara itu, aliran masuk modal asing ke instrumen keuangan domestik membaik pada Maret 2025.

Aliran modal asing ke SBN dan SRBI pada Maret 2025 (hingga 17 Maret 2025), mencatat net inflows masing-masing sebesar 0,2 miliar dolar AS dan 0,1 miliar dolar AS sejalan imbal hasil yang menarik dan prospek perekonomian yang tetap baik.

Sementara itu, aliran modal ke saham selama Maret 2025 mencatat net outflows 0,3 miliar dolar AS sejalan dengan perkembangan di pasar saham regional.

Dengan perkembangan ini, investasi portofolio 2025 sejak awal tahun hingga 17 Maret 2025, mencatat net inflows  0,8 miliar dolar AS didorong inflows pada SBN dan SRBI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI