SPBU Ciceri Serang Diduga Jual Pertamax Oplosan, Ojol Keluhkan Kerusakan Kendaraan

Hairul Alwan Suara.Com
Jum'at, 28 Maret 2025 | 20:18 WIB
SPBU Ciceri Serang Diduga Jual Pertamax Oplosan, Ojol Keluhkan Kerusakan Kendaraan
SPBU Ciceri Kota Serang, Banten ditutup sementara paska ramai dugaan menjual Pertamax oplosan. [Rasyid/BantenNews]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hal tersebut secara otomatis memicu perhatian warga dan pengendara lain yang melintas hingga menimbulkan keramaian serta menarik perhatian pihak kepolisian.

"Sekitar jam sepuluh atau sebelas malam, polisi datang dan tidak lama setelah rame-rame itu, pelayanan di SPBU langsung ditutup," ungkapnya.

David menduga bahwa pencampuran bahan bakar baru terungkap setelah para penjual eceran menuangkan Pertamax ke wadah terpisah dan membandingkan dengan BBM jenis Pertamax yang lainnya.

Kata David, sejumlah pihak dari Pertamina pun kabarnya telah mendatangi lokasi untuk melakukan pengecekan. Hingga kini, SPBU Ciceri masih dalam kondisi tidak beroperasi.

Terpisah, seorang pengendara ojek online bernama Kurnia, konsumen SPBU tersebut mengaku motornya sempat mengalami kendala pada bagian mesin setelah mengisi bahan bakar di SPBU tersebut.

"Teman-teman saya pada mogok setelah isi di sana (SPBU Ciceri), motornya tiba-tiba mati," ungkap salah satu driver ojol itu.

Kurnia juga sempat mengalami hal serupa sebelum diketahui kini SPBU tersebut terpaksa ditutup sementara.

"Sebelum ditutup, saya sempat mengisi di sana. Waktu itu Pertalite habis, jadi saya terpaksa beli Pertamax, tapi motor saya jadi brebet. Saya tidak menyangka ada masalah seperti ini, karena SPBU itu sudah lama beroperasi," keluhnya.

Lebih lanjut, Kurnia menyebut para konsumen, terutama pengendara ojek online mengaku merasa dirugikan atas kejadian ini dan berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.

Baca Juga: Mayoritas SPBU Pertamina di Jalur Mudik, Konsumsi Pertalite-Pertamax Tetap Naik

"Sebagai ojol, kami sangat dirugikan. Jangan sampai kejadian seperti ini terjadi lagi, karena kami mencari nafkah," pungkas Kurnia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI