"Kami mengutuk keras serangan Israel yang terus berlanjut di wilayah Suriah dan menyerukan penyelidikan internasional terhadap kejahatan yang dilakukan Israel terhadap warga sipil," kata Kementerian Luar Negeri Suriah dalam sebuah pernyataan pada Selasa (25/3).
Sebelumnya, media setempat melaporkan bahwa tank-tank Israel telah menyerang desa Koayiah di Suriah dan menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai beberapa lainnya.
Kementerian itu menambahkan bahwa serangan Israel terhadap desa di Suriah merupakan kelanjutan dari agresi Israel terhadap Suriah, yang dimulai dengan intervensi pasukan Israel di provinsi Daraa dan Quneitra.
Tindakan itu dianggap sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan nasional dan hukum internasional.
Sejak pergantian kekuasaan di Damaskus awal Desember lalu, militer Israel mulai menargetkan fasilitas militer yang sebelumnya dikuasai tentara Suriah.
Gudang senjata, lapangan udara militer, dan sistem pertahanan udara di seluruh Suriah menjadi sasaran serangan besar-besaran.
Pekan lalu, serangan udara Israel mengincar landasan udara di Palmyra dan pangkalan udara T4 yang terletak di antara Palmyra dan Homs.

Krisis kemanusiaan
PBB pada Kamis mengatakan bahwa krisis kemanusiaan di Suriah tetap menjadi salah satu yang terbesar di dunia, dengan 16,5 juta orang membutuhkan bantuan darurat.
Baca Juga: Titik Terang? Israel Tawarkan Gencatan Senjata, Tapi Ada Syarat Mengejutkan soal Sandera
Meski ada harapan menyusul penggulingan rezim Assad Desember lalu, situasinya terus memburuk, kata Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Suriah Adam Abdelmoula.