Kenapa Harga Tiket Kereta Api Melonjak Setelah Lebaran? Ini Penjelasan PT KAI

Sabtu, 05 April 2025 | 12:07 WIB
Kenapa Harga Tiket Kereta Api Melonjak Setelah Lebaran? Ini Penjelasan PT KAI
Penumpang kereta api saat musim mudik lebaran. [Antara/HO-KAI Daop 8 Surabaya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah masyarakat yang hendak mudik setelah Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah mengeluhkan harga tiket kereta api yang melonjak. Bahkan beberapa di antaranya ada yang mengalami kenaikan hingga dua kali lipat.

Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko mengklaim kenaikan harga tiket kereta api tersebut telah sesuai regulasi. Di mana PT KAI menerapkan sistem tarif tersebut berdasar Tarif Batas Atas (TBA) dan Tarif Batas Bawah (TBB) yang telah ditetapkan untuk Kereta Api Komersil atau KA Non Subsudi.

"Sistem ini memberikan fleksibilitas kepada KAI dalam menentukan harga tiket, selama tetap berada dalam koridor yang ditetapkan oleh pemerintah," kata Ixfan kepada wartawan, Sabtu (5/4/2025).

Ixfan menjelaskan dasar hukum dan tujuan pengaturan tarif penetapan TBA dan TBB itu merupakan bentuk regulasi pemerintah untuk menjaga keterjangkauan harga tiket. Terutama pada periode periode penting seperti musim mudik lebaran saat ini.

"Ini juga bertujuan untuk melindungi konsumen dan menjamin keberlangsungan layanan transportasi publik yang aman dan nyaman," ujarnya.

PT KAI, lanjut Ixfan, tetap berkomitmen menjaga keterjangkauan harga tiket sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dia mengklaim tidak ada lonjakan harga tiket di luar batas yang telah ditetapkan oleh Kemenhub.

Sejumlah pemudik menunggu kedatangan kereta di Stasiun Pasar Senen, Jakarta. [Suara.com/Alfian Winanto]
Sejumlah pemudik menunggu kedatangan kereta di Stasiun Pasar Senen, Jakarta. [Suara.com/Alfian Winanto]

"Penyesuaian harga dilakukan secara transparan dan sesuai mekanisme pasar dalam koridor TBA-TBB," katanya.

Perbedaan Tiket Komersial dan Bersubsidi

Ixfan juga menjelaskan terkait perbedaan tiket komersil atau kelas eksekutif dan bisnis dengan subsidi. Tiket komersil, kata dia, memiliki harga yang disesuaikan dengan permintaan, namun tetap dalam batas tarif yang diperbolehkan.

Baca Juga: Arus Balik Lebaran 2025: Persiapan Darurat Jadi Kunci Perjalanan Aman

Sementara tiket ekonomi bersubsidi atau PSO tetap mendapatkan subsidi dari pemerintah. Sehingga tarifnya lebih murah dan terjangkau untuk masyarakat luas.

"Sistem tarif TBA-TBB memastikan keseimbangan antara kepentingan operasional perusahaan dan perlindungan konsumen. Dengan dukungan subsidi Public Service Obligation (PSO) dan pengawasan dari Kemenhub, KAI terus berkomitmen menyediakan transportasi publik yang aman, nyaman, dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat," tuturnya.

Bersamaan dengan itu, Ixfan juga memberikan sejumlah tips kepada masyarakat jika ingin mendapat tiket kereta api dengan harga yang lebih terjangkau. Selain memesan tiket lebih awal, tips lainnya masyarakat disarankan untuk memilih kelas PSO.

"Kelas ini mendapatkan subsidi dari pemerintah, sehingga lebih murah dibandingkan kelas komersil," ungkapnya.

Tips selanjutnya masyarakat juga disarankan untuk rutin mengunjungi situs resmi KAI. Di mana di situs tersebut kerap memberikan informasi terkait harga dan promosi.

"Manfaatkan program promo. Ikuti berbagai promo dan diskon resmi dari KAI yang diumumkan pada waktu-waktu tertentu," katanya.

KAI Angkut 2,2 Juta Penumpang

Sebelumnya diberitakan, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat telah memberangkatkan 2.281.041 pemudik selama periode angkutan Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah, per 21 Maret hingga 1 April 2025 di wilayah operasional Pulau Jawa dan Sumatera.

"Hingga 1 April 2025 pukul 24.00 WIB, KAI telah berhasil melayani 2.281.041 pelanggan di berbagai wilayah operasional yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera," kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (3/4/2025).

Dia menyampaikan bahwa stasiun dengan volume keberangkatan tertinggi antara lain Stasiun Pasarsenen, Gambir, Yogyakarta, Surabaya Gubeng, Semarang Tawang Bank Jateng, Surabaya Pasar Turi, Semarang Poncol, Bekasi, Bandung, dan Purwokerto.

Menurutnya, animo masyarakat cukup tinggi dalam menggunakan layanan kereta api selama periode angkutan Lebaran 2025.

Dalam upaya memastikan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran, KAI telah menyediakan kapasitas angkutan sebanyak 4.591.510 tempat duduk untuk perjalanan yang berlangsung dari 21 Maret hingga 11 April 2025.

Dari total kapasitas tersebut, 3.443.832 tempat duduk dialokasikan untuk layanan Kereta Api Jarak Jauh (KA JJ), sedangkan 1.147.678 tempat duduk diperuntukkan bagi layanan Kereta Api Lokal.

"Hingga 2 April 2025 pukul 07.00 WIB, penjualan tiket menunjukkan tren positif dengan total 3.738.769 tiket telah terjual, atau sekitar 81,43 persen dari total kapasitas yang disediakan," ujarnya.

Dari jumlah tersebut, tiket KA Jarak Jauh yang telah terjual mencapai 3.258.434 tiket dengan tingkat okupansi sebesar 94,62 persen, sementara tiket KA Lokal terjual sebanyak 480.335 tiket atau 41,85 persen dari total kapasitas yang tersedia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI