Suara.com - Libur Lebaran 2025 segera usai. Setelah momen penuh kebahagiaan berkumpul dengan keluarga, jutaan pemudik kini bersiap kembali ke kota masing-masing.
Namun, di balik semarak perjalanan arus balik, ada satu hal penting yang kerap luput dari perhatian: kesiapan menghadapi kondisi darurat di perjalanan.
Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus Pasaribu, menekankan pentingnya perlengkapan darurat dalam kendaraan sebagai bentuk antisipasi terhadap berbagai risiko yang bisa terjadi selama perjalanan jauh.
Bukan sekadar formalitas, perlengkapan seperti kotak P3K, segitiga pengaman, dongkrak, dan senter adalah elemen vital yang harus masuk dalam daftar prioritas setiap pemudik.
“Pemudik arus balik wajib membawa perlengkapan darurat umum seperti P3K, segitiga pengaman, dongkrak, dan senter,” ujarnya dikutip dari ANTARA pada Sabtu (5/4/2025).
Peralatan Kecil, Dampak Besar
Empat alat yang disebutkan Yannes bukan hanya pelengkap, tapi penyelamat. Kotak P3K misalnya, berguna memberikan pertolongan pertama saat terjadi cedera ringan atau kecelakaan kecil, yang umum terjadi saat lalu lintas padat dan cuaca tidak bersahabat.
Segitiga pengaman juga bukan aksesori biasa. Saat kendaraan berhenti mendadak atau mengalami kerusakan di jalan, alat ini memberi sinyal peringatan bagi pengendara lain.
Letaknya yang diletakkan beberapa meter di belakang kendaraan, memberi waktu bagi mobil lain untuk mengurangi kecepatan dan menghindari tabrakan beruntun.
Baca Juga: Puncak Arus Balik Kereta Api 6 April 2025, PT KAI Imbau Ini untuk Pemudik
“Keselamatan bukan hanya soal cara menyetir, tapi juga kesiapan menghadapi hal yang tidak diinginkan,” kata Yannes.