Adanya bukti yang memperkuat ijazah tersebut palsu yaitu pada penggunaan font Times New Roman.
Sementara itu, menurut Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Ova Emilia, ijazah milik Jokowi tersebut dipastikan asli.
Ova menyebut otoritas kampus sudah mengecek keaslian data dan informasi, serta dokumentasi yang masih tertata rapi.
Klarifikasi Ova ini disampaikan sebagai bentuk tanggung jawab UGM sebagai institusi penyelenggara Pendidikan tinggi kepada para alumninya.
Selain itu, keaslian ijazah Jokowi juga disampaikan Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta.
Sigit mengungkapkan bahwa format penulisan ijazah pada periode 1980-an, memang memakai tulis tangan halus, termasuk teman-teman seangkatan Jokowi yang lulus di waktu yang sama.
Sedangkan di website resmi UGM sendiri juga telah menuliskan respons terkait isu yang terus ada tiap tahun ini.
“Kita sangat menyesalkan informasi menyesatkan yang disampaikan oleh seorang dosen yang seharusnya bisa mencerahkan dan mendidik masyarakat dengan informasi yang bermanfaat,” kata Sigit, Jumat (21/3) di Kampus UGM menanggapi isu ijazah palsu Jokowi oleh seorang mantan dosen dari Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar.
Soal penggunaan Font Time New Roman pada sampul skripsi dan ijazah seperti yang dituduhkan oleh Rismon dianggap meragukan keaslian dokumen, Sigit menegaskan bahwa di tahun itu sudah jamak mahasiswa menggunakan font time new roman atau huruf yang hampir mirip dengannya, terutama untuk mencetak sampul dan lembar pengesahan di tempat percetakan.
Baca Juga: Belum Ada Ucapan Maaf Lebaran dari Jokowi-Gibran ke Megawati, Guntur Romli PDIP: Tak Diharapkan Juga
Bahkan di sekitaran kampus UGM itu sudah ada percetakan seperti Prima dan Sanur (sudah tutup-red) yang menyediakan jasa cetak sampul skripsi.
Kontributor : Kanita