“Dia melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukannya, jadi ibu saya marah, jadi dia melemparkannya ke kolam renang,” ujar AJ dengan polos namun tegas.
Kesaksian ini mengguncang kasus yang awalnya dianggap sebagai kecelakaan, mengarahkan penyelidikan ke arah pembunuhan berencana.
Di pengadilan, AJ tampil mengenakan kemeja rapi, rompi rajutan, dan celana panjang, memberikan kesan kontras antara penampilannya yang lugu dan beratnya kesaksian yang ia sampaikan.
Tangisannya di ruang sidang saat menceritakan peristiwa itu menghancurkan hati publik Amerika yang mengikuti kasus ini.
Persidangan berlangsung sengit, dengan jaksa penuntut sangat bergantung pada kata-kata AJ untuk membuktikan bahwa Amanda dengan sengaja membunuh putrinya.
Pada akhirnya, juri memutuskan Amanda bersalah, dan ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada 2008.
Setelah vonis, AJ diadopsi oleh keluarga lain dan diberi identitas baru untuk melindunginya dari sorotan publik serta trauma masa lalu.
Selama 17 tahun berikutnya, ia memilih bungkam, tidak pernah berbicara secara terbuka tentang peristiwa yang mengubah hidupnya—hingga kini.
Dalam wawancara eksklusif dengan MailOnline pada 2025, AJ yang identitas barunya dirahasiakan akhirnya memecah keheningan.
Baca Juga: Deretan Seleb Rayakan Lebaran di Penjara: Nikita Mirzani hingga Fariz RM
Pria berusia 24 tahun ini bersikeras bahwa kesaksiannya di pengadilan pada usia tujuh tahun adalah kebenaran murni.