- Kementerian ESDM mengirimkan bantuan darurat seperti tenda dan genset ke Desa Garoga, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, pada 13 Desember 2025.
- Infrastruktur energi di Sumatra Utara telah pulih signifikan, sementara pemulihan listrik Aceh melalui perbaikan transmisi dikebut hingga 17 Desember.
- Pemerintah juga menghapus utang KUR bagi korban bencana di Sumut dan Aceh, serta mendirikan dapur umum di Kabupaten Bireuen, Aceh.
Suara.com - Komitmen Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam membantu warga terdampak bencana hidrometeorologi di Pulau Sumatra mulai terealisasi. Sejumlah bantuan krusial, mulai dari genset hingga ratusan tenda darurat, dikirimkan ke Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara.
Hingga Sabtu (13/12), sebanyak 100 unit tenda telah tiba di Batang Toru dan langsung diserahkan kepada pemerintah daerah untuk didistribusikan kepada warga terdampak. Sementara itu, 156 tenda lainnya masih dalam perjalanan dari Bandara Minangkabau menuju lokasi, terkendala antrean kargo udara serta medan distribusi yang sulit.
Tak hanya tenda, Kementerian ESDM juga mengirimkan berbagai peralatan pendukung untuk mempercepat pemulihan pascabencana. Bantuan tersebut meliputi 10 unit genset, 77 matras angin, 5 unit Starlink, 10 jet cleaner, 9 gergaji mesin, serta lampu darurat.
“Untuk Sumatra Utara, seluruh bantuan ini kami kirimkan sesuai dengan kebutuhan lapangan, khususnya untuk mendukung warga Batang Toru yang terdampak langsung,” ujar Ketua Tim ESDM Siaga Bencana, Rudy Sufahriadi, di Jakarta, Sabtu (13/12/2025).
Di sisi lain, pemulihan infrastruktur energi di Sumatra Utara menunjukkan kemajuan signifikan. Seluruh 406 SPBU, 383 agen LPG, dan 46 SPBE telah kembali beroperasi normal. Pasokan listrik pun hampir sepenuhnya pulih dan telah menjangkau mayoritas pelanggan.
Upaya pemulihan ini sejalan dengan langkah pemerintah dalam menjaga keberlangsungan ekonomi masyarakat terdampak. Presiden RI Prabowo Subianto sebelumnya mengumumkan kebijakan penghapusan utang Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi debitur terdampak bencana di Aceh dan Sumatra Utara, dengan sasaran utama petani, nelayan, serta pelaku usaha mikro.
Di Aceh, Kementerian ESDM sejak awal Desember juga bergerak cepat dengan mengoperasikan posko dapur umum di Kabupaten Bireuen. Posko tersebut berperan penting dalam memenuhi kebutuhan pangan ribuan pengungsi dan warga terdampak.
Pemulihan pasokan listrik di Aceh terus dikebut. Progres perbaikan transmisi Brandan–Langsa kini telah mencapai sekitar 85 persen dan ditargetkan kembali terhubung dengan sistem kelistrikan Sumatra Utara pada 17 Desember. Untuk menjaga keandalan pasokan, ESDM memasang sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan total kapasitas 50 megawatt.
“Penyambungan transmisi dan pemasangan PLTD menjadi fokus utama agar pasokan listrik di Aceh kembali stabil,” kata Rudy.
Distribusi BBM dan LPG juga tetap menjadi prioritas, terutama bagi wilayah yang masih terisolasi akibat banjir. Pengiriman dilakukan melalui jalur darat, laut, dan udara. Sebagian besar SPBU dan agen LPG di Aceh telah kembali beroperasi, meski sejumlah titik masih terkendala akses.
Sementara itu, di Sumatra Barat, komitmen bantuan juga telah ditunaikan. Sebanyak 35 unit genset disalurkan ke Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. Salah satunya ditempatkan di Masjid Suhada, Nagari Salareh Aia, sehingga warga dapat kembali melaksanakan ibadah dengan nyaman.
Langkah cepat pemerintah melalui Kementerian ESDM ini menegaskan keseriusan negara dalam memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi, sekaligus mempercepat pemulihan energi dan kehidupan masyarakat di wilayah terdampak bencana.