Kisah Pilu Bocah Laki-laki yang Jebloskan Ibu ke Penjara Karena Membunuh Adiknya

Bella Suara.Com
Senin, 07 April 2025 | 17:23 WIB
Kisah Pilu Bocah Laki-laki yang Jebloskan Ibu ke Penjara Karena Membunuh Adiknya
Ilustrasi bocah laki-laki bersedih. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lebih dari satu dekade setelah kesaksiannya yang mengharukan mengguncang ruang sidang di Florida, AJ Hutto, kini berusia 24 tahun, akhirnya berbicara secara terbuka tentang peristiwa mengerikan yang mengubah hidupnya.

Pada Februari 2008, AJ yang saat itu baru berusia tujuh tahun menjadi saksi kunci dalam persidangan ibunya, Amanda Lewis, yang dinyatakan bersalah atas pembunuhan tingkat pertama terhadap adik perempuannya, Adrianna Hutto, yang juga berusia tujuh tahun.

Kesaksiannya membantu menjebloskan Amanda ke penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat, sebuah vonis yang masih diperdebatkan hingga hari ini.

Tragedi ini bermula pada 8 Agustus 2007 di rumah keluarga di Esto, sebuah kota pedesaan di Florida dekat perbatasan Alabama.

Adrianna ditemukan tewas di kolam renang setinggi empat kaki di halaman belakang rumah. Amanda Lewis, ibu dari kedua anak tersebut, awalnya mengklaim bahwa kematian putrinya adalah kecelakaan tragis.

Ilustrasi kolam renang. (Unsplash/ Joe Calata)
Ilustrasi kolam renang. (Unsplash/ Joe Calata)

Menurut Amanda, ia pulang dari shift malam sebagai perawat dan mendapati anak-anaknya, AJ dan Adrianna, sedang menonton kartun sambil memohon izin untuk bermain di kolam renang. Ia mengaku menolak permintaan mereka, namun anak-anak itu tetap keluar rumah.

Amanda mengatakan kepada ABC News pada 2010 bahwa AJ kemudian berlari masuk sambil berteriak bahwa Adrianna ada di dalam air.

“Ketika saya sampai di kolam renang, dia tertelungkup… dia sangat ungu, sangat biru,” kenang Amanda dengan nada penuh emosi.

Namun, cerita tersebut berubah drastis ketika AJ kecil memberikan pernyataan yang mengejutkan kepada pihak berwenang.

Baca Juga: Deretan Seleb Rayakan Lebaran di Penjara: Nikita Mirzani hingga Fariz RM

Dalam rekaman video yang menjadi bukti utama, AJ mengatakan bahwa ibunya sengaja menenggelamkan Adrianna.

“Dia melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukannya, jadi ibu saya marah, jadi dia melemparkannya ke kolam renang,” ujar AJ dengan polos namun tegas.

Kesaksian ini mengguncang kasus yang awalnya dianggap sebagai kecelakaan, mengarahkan penyelidikan ke arah pembunuhan berencana.

Di pengadilan, AJ tampil mengenakan kemeja rapi, rompi rajutan, dan celana panjang, memberikan kesan kontras antara penampilannya yang lugu dan beratnya kesaksian yang ia sampaikan.

Tangisannya di ruang sidang saat menceritakan peristiwa itu menghancurkan hati publik Amerika yang mengikuti kasus ini.

Persidangan berlangsung sengit, dengan jaksa penuntut sangat bergantung pada kata-kata AJ untuk membuktikan bahwa Amanda dengan sengaja membunuh putrinya.

Pada akhirnya, juri memutuskan Amanda bersalah, dan ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada 2008.

Setelah vonis, AJ diadopsi oleh keluarga lain dan diberi identitas baru untuk melindunginya dari sorotan publik serta trauma masa lalu.

Selama 17 tahun berikutnya, ia memilih bungkam, tidak pernah berbicara secara terbuka tentang peristiwa yang mengubah hidupnya—hingga kini.

Dalam wawancara eksklusif dengan MailOnline pada 2025, AJ yang identitas barunya dirahasiakan akhirnya memecah keheningan.

Pria berusia 24 tahun ini bersikeras bahwa kesaksiannya di pengadilan pada usia tujuh tahun adalah kebenaran murni.

“Saya tidak yakin saya adalah pelatih yang mereka sebut atau semacamnya. Saya hanya memberi tahu mereka apa yang saya lihat kata demi kata,” katanya, menanggapi tuduhan dari pendukung Amanda yang mengklaim bahwa ia terlalu muda untuk dipercaya atau telah dipengaruhi oleh jaksa penuntut.

AJ mengenang momen saat ia bersaksi, enam bulan setelah kematian Adrianna, dan mengaku sempat kesulitan mengenali ibunya di ruang sidang.

“Itu sangat memilukan. Anda tahu, dia ibu saya. Namun, ada juga sedikit kelegaan karena apa yang kami alami saat itu akhirnya berakhir,” ungkapnya dengan nada penuh refleksi.

Sementara itu, Amanda Lewis tetap mempertahankan bahwa ia tidak bersalah. Ia telah mengajukan beberapa banding sejak vonis 2008, namun semua upaya itu gagal.

Kini, menurut laporan terbaru, Amanda telah menyewa tim hukum baru untuk mempersiapkan banding berikutnya, berharap bisa membalikkan putusan yang telah mengurungnya selama hampir dua dekade.

Dalam wawancara sebelumnya, ia bersikeras bahwa Adrianna tenggelam secara tidak sengaja saat mencoba membersihkan serangga dari kolam, sebuah cerita yang bertentangan dengan kesaksian putranya sendiri.

Bagi AJ, masa lalu tetap menjadi luka yang dalam. Ia mengungkapkan bahwa ia tidak pernah berkontak lagi dengan ibunya sejak persidangan.

“Pengadilan telah memutuskan bahwa kami tidak dapat bertemu satu sama lain, dan saya ingin tetap seperti itu, agar tidak ada yang terungkit lagi… semua perasaan, emosi, dan trauma terungkap kembali,” katanya dengan tegas.

Kehidupannya kini jauh dari sorotan publik, namun keputusannya untuk berbicara setelah 17 tahun membawa kasus ini kembali ke perhatian dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI