suara hijau

Usai Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Dibubarkan, Pemerintah Keroyokan Hadapi Ancaman Kebakaran

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 28 Juli 2025 | 17:15 WIB
Usai Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Dibubarkan, Pemerintah Keroyokan Hadapi Ancaman Kebakaran
Sejumlah warga melihat lahan yang terbakar di kawasan lahan gambut Desa Deuah, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, Aceh, Sabtu (26/10/2024). Meskipun pihak Kepolisian Polres Aceh Barat kerap melakukan sosialisasi larangan membuka lahan dengan cara membakar, tapi pembukaan lahan baru dengan cara membakar masih sering dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dan berdasarkan data Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops PB) BPBD Aceh Barat luas karhutla mencapai delapan hektare. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nym.

Suara.com - Setelah Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dibubarkan, upaya pemulihan lahan gambut di Indonesia kini dilakukan lewat kolaborasi lintas kementerian, lembaga, sektor swasta, hingga masyarakat lokal.

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menekankan bahwa model kerja kolektif ini menjadi cara paling efektif dalam menangani kerusakan ekosistem gambut, terutama karena lebih dari 80% dari total lahan terbakar sepanjang tahun ini adalah gambut.

“Keroyokan. Jadi Kementerian Lingkungan Hidup terlibat, BMKG terlibat, Kementerian Kehutanan juga terlibat,” ujarnya, sambil menyebut bahwa sinergi ini terbukti menurunkan angka kebakaran.

Foto udara kondisi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lahan gambut Desa Gambut Jaya, Muaro Jambi, Jambi, Kamis (24/7/2025). [ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/bar]
Foto udara kondisi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lahan gambut Desa Gambut Jaya, Muaro Jambi, Jambi, Kamis (24/7/2025). [ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/bar]

Restorasi juga mencakup upaya pencegahan melalui modifikasi cuaca (OMC), untuk menjaga kelembaban tanah gambut sebelum musim kering tiba. Pemerintah memanfaatkan data dari BMKG dan BNPB untuk memetakan lokasi rawan dan menentukan kapan hujan buatan perlu dilakukan.

Raja Juli menyebut pendekatan gotong royong ini sebagai kekuatan khas Indonesia yang tidak bisa ditiru begitu saja oleh negara maju.

“Kita punya Masyarakat Peduli Api di setiap daerah yang selalu siaga membantu,” katanya.

Dengan strategi kolektif dan data yang kuat, pemerintah berharap dapat mengubah cara penanganan kebakaran gambut dari reaktif menjadi proaktif, sekaligus menginspirasi kerja bersama lintas sektor demi menjaga ekosistem yang vital ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI