Kecele Google Maps, Detik-detik Mobil BMW Terjun dari Ujung Tol di Gresik

Rabu, 09 April 2025 | 10:45 WIB
Kecele Google Maps, Detik-detik Mobil BMW Terjun dari Ujung Tol di Gresik
Bak di Film-Film, Viral Detik-detik BMW Terjun dari Ujung Tol Gara-gara Ikuti Arahan Google Maps (X)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah kejadian dramatis yang tak ubahnya adegan film action mendadak viral di media sosial. Sebuah mobil BMW hitam dengan nomor polisi P 805 INI terekam kamera CCTV saat meluncur dengan kecepatan tinggi dan terbang dari ujung jalan tol Krian-Gresik (dulu dikenal sebagai Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar/KLBM), yang ternyata belum tersambung ke jalan raya.

Peristiwa ini terjadi pada Sabtu malam, 5 April 2025, sekitar pukul 21.53 WIB. Lokasinya berada di ujung exit tol Kebomas, Gresik, Jawa Timur—tepatnya di ruas tol yang masih dalam proses pembangunan. 

Dalam rekaman CCTV yang tersebar luas, tampak BMW yang dikemudikan Moch Rudie Heru Komandono (62) bersama penumpangnya Endang Sri Wahyuni (48) melaju kencang tanpa tanda-tanda memperlambat laju. 

Hanya beberapa detik sebelum mencapai ujung jalan tol yang terputus, mobil itu melompat dan melayang di udara sebelum akhirnya menghantam jalan raya di bawahnya.

Aksi yang nyaris mustahil tersebut langsung mengundang perhatian warganet. Banyak yang menyamakan kejadian ini dengan adegan dari film Fast and Furious. 

“Ternyata Dominic Toretto wong Gresik,” tulis salah satu netizen dengan akun @mrt****, menyoroti bagaimana mobil itu terlihat seperti sengaja melompati tebing ala aksi Vin Diesel.

Menurut keterangan yang dihimpun dari pihak kepolisian dan saksi mata, kecelakaan tersebut diduga kuat disebabkan oleh petunjuk arah dari aplikasi Google Maps

Pengemudi disebut mengikuti navigasi yang diarahkan oleh sistem, yang rupanya belum memperbarui status konstruksi jalan tol tersebut. Akibatnya, BMW tersebut malah diarahkan menuju jalur tol yang belum aktif.

Ironisnya, di lokasi kejadian sebenarnya sudah terdapat beberapa pembatas jalan. Namun, karena malam hari dan pencahayaan minim, kemungkinan besar pengemudi tidak menyadari bahwa mereka sedang menuju ke jalan buntu di ketinggian sekitar 5 meter.

Baca Juga: Riset Ungkap Orang Indonesia Suka Tonton Video Online Berupa Konten Musik hingga Komedi-Viral

CCTV dari arah seberang bahkan merekam percikan api yang muncul saat bemper mobil menyentuh aspal—momen yang membuat banyak orang merinding sekaligus terpana.

Beruntung, meski mobil itu mendarat cukup keras dan sempat terguling, baik pengemudi maupun penumpangnya hanya mengalami luka lecet. Mereka langsung dilarikan ke RSUD Ibnu Sina untuk mendapat perawatan, dan dinyatakan dalam kondisi stabil.

Namun tentu saja, kejadian ini memunculkan banyak pertanyaan di tengah masyarakat. Banyak netizen menyayangkan kenapa jalan tol yang belum aktif bisa begitu mudah diakses kendaraan, dan bagaimana bisa arahannya muncul di Google Maps tanpa peringatan.

“Akses ke jalan yg belum jadi itu apakah ga dijaga sama polantas?????” tulis @gru****. 

Beberapa lainnya mempertanyakan tanggung jawab dalam insiden ini—apakah kesalahan ada pada pihak pengembang tol, Google Maps, atau pengemudi itu sendiri?

Tidak sedikit pula yang mencurigai kemungkinan lain, misalnya bahwa kecelakaan ini bisa jadi akibat tes kecepatan di malam hari. Namun, hal ini masih menjadi spekulasi dan belum ada keterangan resmi dari pihak terkait.

Sementara itu, peristiwa ini menjadi pengingat keras bahwa teknologi navigasi tak bisa diandalkan 100%. Dalam kondisi tertentu, terutama di wilayah yang masih mengalami pembangunan infrastruktur, pengemudi tetap harus berhati-hati dan memperhatikan rambu-rambu fisik di lapangan.

Kejadian BMW terjun dari ujung tol ini memang unik, mencengangkan, sekaligus mendebarkan. Meski berakhir dengan selamat, jelas bahwa insiden seperti ini seharusnya tak boleh terulang kembali. 

Pemerintah, pengelola tol, hingga penyedia layanan navigasi digital harus berbenah agar keselamatan pengguna jalan tetap menjadi prioritas utama.

Dan bagi kita semua, kisah ini jadi pengingat penting: saat di jalan, jangan sepenuhnya menyerahkan keputusan pada peta digital. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI