
"Dari langkah kecil itu, lahirlah perubahan besar. Pemerintah Soviet mulai membuka kembali pintu bagi warisan Islam di Asia Tengah," kata Megawati.
"Imam Bukhari pun kembali hadir dalam kesadaran umat, bukan hanya sebagai tokoh agama, tetapi sebagai simbol pengetahuan, moralitas, dan kebesaran peradaban Islam," katanya.
Adapun, pertunjukan teater tersebut disutradarai oleh Ahmad Fauzi asal Indonesia dan Valikhon Umarov dari Uzbekistan yang menjadi simbol persahabatan kedua bangsa.
Megawati menyebut bahwa Uzbekistan merupakan bagian dari sejarah spiritual Indonesia. Tak hanya itu, ia kemudian mengutip peribahasa negara dari Asia Tengah itu dalam pidatonya.
"Jika hati kita dekat, jarak bukanlah penghalang," katanya.
Dalam acara tersebut hadir sejumlah tokoh, di antaranya Menteri Kebudayaan (Menbud) Dr Fadli Zon, Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia Oybek Eshonov, Gubernur Jakarta Pramono Anung, dan Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno.
Selain itu, hadir pula putra Megawati, M Prananda Prabowo (Ketua DPP PDIP), dan Ketua DPR RI Puan Maharani.
Kemudian tampak juga jajaran elite PDIP seperti Ganjar Pranowo, Deddy Sitorus, Djarot Saiful Hidayat, Bintang Puspayoga, dan Ronny Talapessy.
Tak ketinggalan, adik kandung Megawati, Sukmawati Soekarnoputri dan Guruh Soekarnoputra, serta budayawan ternama Butet Kartaredjasa dan Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi turut memeriahkan acara.
Baca Juga: Ada Fadli Zon hingga Pram-Rano, Megawati Saksikan Teater Seni Imam Al-Bukhari-Soekarno di GKJ