Suara.com - Sekretaris Jenderal JATMA Aswaja, Helmy Faishal Zaini menyebut jika tugas organisasi thariqah mesti mengurus masalah sosial ekonomi selain perannya dalam aspek spiritual bagi kemaslahatan umat. Seruan itu disampaikan mantan Sekjen PBNU dalam rapat pleno JATMA Aswaja yang digelar Kamis (17/04/2025) sore.
“Kita berorganisasi dan menjalankan kehidupan sehari-hari akan jauh bermanfaat jika melahirkan tiga pilar utama: sedekah, gelar kebaikan, dan membangun masyarakat yang damai,” ujar Helmy Faishal dikutip pada Jumat (18/4/2025).
Dalam pidatonya, mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Indonesia di era Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)itu juga men
Menurutnya, sedekah tidak hanya berarti materi, tapi juga kontribusi kekuatan dan kepedulian sosial.
“Yang kaya membantu yang miskin, yang kuat membantu yang lemah,” lanjutnya.
Helmy Faishal juga menambahkan bahwa para pengamal thariqah memiliki pengalaman rohani yang mendalam dan pemahaman batin bahwa hidup tidak dijalani sendirian, melainkan harus dilandasi semangat kasih sayang kepada sesama.
Tema besar yang diangkat dalam rapat pleno kali ini adalah “Mengokohkan Cinta Tanah Air dan Memperkuat Ekonomi Keumatan." Dua hal ini disebut sebagai prioritas utama yang sedang dikembangkan oleh JATMA Aswaja, selain penguatan dalam sektor pendidikan, kesehatan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Intinya, jalan sunyi thariqah harus melahirkan kemaslahatan bagi umat,” beber Helmy Faishal.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa peningkatan kualitas SDM menjadi agenda penting melalui berbagai pelatihan, penyediaan akses pemodalan, dan pembangunan kemitraan strategis. JATMA Aswaja, katanya, sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil, dalam rangka membangun ekonomi umat yang mandiri dan berkelanjutan.
Baca Juga: Kicep, Hakim Semprot Kubu Hasto PDIP Gegara Habis-habisan Cecar Eks Pimpinan KPU: Jangan Dipotong!
“Kami ingin membangun kemitraan yang strategis dengan semua stakeholder demi penguatan ekonomi keumatan. Ini adalah bagian dari komitmen thariqah yang bersumber dari nilai-nilai spiritual yang aplikatif dalam kehidupan sosial,” ungkap mantan anggota DPR itu