Suara.com - Para jemaat umat Katolik mulai memadati kawasan Gereja Santa Maria Diangkat ke Surga atau yang lebih dikenal Gereja Katedral, Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Jumat (18/4/2025). Mereka akan mengikuti ibadah misa paskah alias Jumat Agung di Gereja Katedral.
Pantauan Suara.com, jemaat dari berbagai wilayah ini masuk melalui pintu depan Gereja Katedral. Terlihat mereka diarahkan oleh panitia dari pihak gereja.
Ada juga sejumlah petugas kepolisian dan TNI yang ikut berjaga di sejumlah titik sekitar gereja. Pelaksanaan rangkaian ibadat misa Paskah sudah dimulai sejak pagi hari.
Ibadat Jumat Agung sendiri dilaksanakan tiga kali, pukul 12.00, 15.00 dan 18.00 WIB.
Begitu tiba, para jemaat langsung diarahkan ke kursi yang disediakan. Bagi jemaat yang sudah melakukan registrasi bisa duduk di dalam gereja.
Sementara bagi yang belum disediakan tenda lengkap dengan kursi dan layar TV yang menampilkan pelaksanaan ibadah.
Romo yang memimpin jalannya misa juga melantunkan doa-doa yang terdengar melalui pengeras suara di berbagai titik.
Tema perayaan Paskah tahun ini mengikuti dasar Keuskupan Agung Jakarta dari sejak tahun 2022 hingga 2026. Selama periode itu, diangkat satu dari lima ajaran sosial gereja.
"Nah ini merupakan tahun keempat dari arah dasar Keuskupan Agung Jakarta. Maka jatuh pada tema di mana kita memberikan perhatian lebih kepada saudara-saudara yang lemah dan miskin," ujar Humas Keuskupan Agung Jakarta, Susi Suwadie.
Baca Juga: Gereja Katedral Hanya Khusus Jemaat Saat Misa Paskah, Wisatawan Tak Bisa Masuk
Untuk Jumat Agung, terdapat berbagai rangkaian ibadat. Dimulai pada pukul 09.00 WIB pagi dengan agenda Jalan Salib Kreatif, lalu ibadat pertama pukul 12.00 WIB yang dipimpin oleh Romo Edy Mulyono.
"Kemudian pukul 15.00 yang merupakan hybrid Itu akan dipimpin oleh Romo Hani Rudi Hartoko S.Y. Kemudian ditutup dengan ibadat ketiga yaitu pukul 18.00. Yang akan dipimpin nanti oleh Romo Diodatus S.Y bersama dengan Romo Andre M.S.Y," jelasnya.
Untuk kegiatan Jalan Salib Kreatif juga memiliki tema sendiri yang diambil dari Kitab Injil berdasarkan sudut pandang Bunda Maria.
"Jadi Bunda Maria bagaimana hatinya, mengalami hati yang sangat terluka begitu ya, melihat putranya itu sengsara dan wafat disalib," jelasnya.
Selama misa paskah ini, Katedral menyediakan 4.600 kursi untuk jemaat. Rinciannya di bagian dalam gereja 700 kursi, 850 kursi di Graha Pemuda lantai 1 dan 4, tenda tambahan 2.500 kursi, dan Plaza Maria bisa menampung 500 jemaat.
"(Totalnya) di sekitar 4.600. Kami harapkan ini juga menambah kenyamanan bagi umat," kata Susi.
Untuk bisa menempati kursi di bagian dalam gereja, jemaat harus melakukan registrasi terlebih dahulu. Namun, mereka yang tak melakukannya juga bisa langsung menempati kursi di tenda Gereja Katedral selama masih tersedia.
"Jadi ada lokasi-lokasi yang dibagi untuk yang melakukan registrasi itu bisa mendapat tempat di dalam gereja dan juga di dalam Graha Pemuda lantai 1 dan 4," jelas Susi.
"Sedangkan yang tanpa registrasi bisa mengambil area di Plaza Maria ataupun di tenda yang di depan gereja ini," tambahnya memungkasi.
Diingatkan Soal Harapan
![Umat Katolik beribadah saat peringatan Jumat Agung di Gereja Katedral, Jakarta, Jumat (18/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/18/90578-hari-raya-paskah-jumat-agung-jalan-salib-penyaliban-yesus-gereja-katedral.jpg)
Sementara itu, Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta mengingatkan umat Kristiani (Katolik dan Kristen) tentang harapan yang bukan semata merupakan emosi cepat berlalu melainkan juga keyakinan dalam perayaan Paskah 2025.
"Harapan bukanlah emosi yang cepat berlalu, tetapi sebuah keyakinan yang teguh yang berakar pada kemenangan Kristus," ujar Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Katolik Kanwil Kemenag DKI Jakarta Antonius Sinaga sebagaimana dilansir Antara, Jumat.
Antonius mengatakan perayaan Paskah tahun ini berbarengan dengan Tahun Yubileum Harapan atau tahun suci, yakni tahun khusus untuk pengampunan dosa dan pembaruan rohani. Karena itu, momen Paskah 2025 terasa istimewa dan kekuatan pesan Paskah terasa lebih besar.
"Saat merayakan Paskah dalam Tahun Yubileum Harapan ini, kita dipanggil untuk mewujudkan harapan dalam kehidupan sehari-hari. Tindakan konkret dibutuhkan sebagai aksi nyata. Hidup beragama kita menjadi berdampak sosial," katanya.
Adapun Paskah yang sekaligus menandai Kebangkitan Isa Almasih (Yesus Kristus), merupakan puncak rangkaian perayaan yang diperingati pada Minggu (20/4).
Umat Katolik-Kristen terlebih dulu memperingati Kamis Putih (17 April), lalu Jumat Agung (18 April), dan Sabtu Suci (19 April) atau disebut Tri Hari Suci Paskah.
Antonius menyampaikan, Tri Hari Suci Paskah merupakan tiga hari penting dalam kalender liturgi Kristen untuk memperingati peristiwa-peristiwa utama kehidupan Isa Almasih.
Menurut dia, dengan memahami makna dan rangkaian Tri Hari Suci Paskah, umat Kristiani dapat lebih mendalami esensi pengorbanan dan kebangkitan Isa Almasih serta memperkuat iman dalam perayaan Paskah yang akan datang.
Adapun sebelum sampai pada puncak Paskah, gereja menjalani masa puasa dan pantang selama 40 hari atau disebut Prapaskah. Prapaskah mempersiapkan umat untuk menerima harapan dengan penuh keyakinan dan menginspirasi mereka untuk membagikannya kepada orang lain.
"Di tengah berbagai masalah dan tantangan aktual yang kita hadapi akhir-akhir ini, semoga harapan abadi dari kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus memenuhi kita semua," demikian pesan Antonius.