9 Prosesi Setelah Paus Fransiskus Meninggal Dunia Hingga Pengangkatan Paus Baru

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 22 April 2025 | 07:47 WIB
9 Prosesi Setelah Paus Fransiskus Meninggal Dunia Hingga Pengangkatan Paus Baru
Paus Fransiskus saat masih aktif berkegiatan. (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

5. Pemakaman Khidmat

Setelah masa berkabung sembilan hari berakhir, jenazah Paus akan dimakamkan dalam sebuah upacara pemakaman yang khidmat. Tradisinya, para Paus dimakamkan di bawah Basilika Santo Petrus, di ruang bawah tanah yang dikenal sebagai Grotta Vaticane. Prosesi pemakaman melibatkan serangkaian ritual keagamaan dan penghormatan terakhir dari para kardinal, pemimpin agama lainnya, dan perwakilan dari berbagai negara. Jenazah Paus biasanya ditempatkan dalam tiga lapis peti: peti bagian dalam terbuat dari kayu siprus, peti kedua dari timah yang disegel, dan peti terluar kembali terbuat dari kayu.

6. Masa Takhta Kosong (Sede Vacante)

Periode antara wafatnya seorang Paus dan terpilihnya penggantinya dikenal sebagai Sede Vacante, yang berarti "Takhta Kosong." Selama masa ini, kepemimpinan Gereja Katolik dipegang sementara oleh Dewan Kardinal, dengan Camerlengo memainkan peran administratif yang signifikan. Namun, selama Sede Vacante, semua urusan besar Gereja ditangguhkan. Dewan Kardinal hanya diperbolehkan menjalankan tugas-tugas rutin dan yang mendesak untuk kelancaran administrasi Vatikan dan persiapan konklaf. Keputusan-keputusan penting mengenai doktrin atau kebijakan Gereja harus menunggu terpilihnya Paus baru.

7. Persiapan Konklaf yang Tertutup:

Setelah masa berkabung, para kardinal dari seluruh dunia akan berkumpul di Roma untuk mempersiapkan konklaf, yaitu pertemuan tertutup para kardinal yang berhak memilih untuk memilih Paus baru. Konklaf harus dimulai antara 15 hingga 20 hari setelah wafatnya Paus. Hanya para kardinal yang berusia di bawah 80 tahun pada saat Takhta Suci kosong yang memiliki hak untuk berpartisipasi dalam pemilihan. Para kardinal yang memenuhi syarat akan dikumpulkan di Domus Sanctae Marthae, sebuah wisma di dalam Vatikan, dan akan dipindahkan ke Kapel Sistina untuk proses pemilihan yang sesungguhnya.

8. Konklaf di Kapel Sistina

Pemilihan Paus baru berlangsung di dalam Kapel Sistina, sebuah bangunan bersejarah di Vatikan yang terkenal dengan lukisan langit-langit karya Michelangelo. Proses pemilihan dilakukan secara tertutup dan sangat rahasia. Para kardinal pemilih akan memberikan suara mereka secara tertulis dalam beberapa putaran pemungutan suara setiap harinya. Seorang kandidat dinyatakan terpilih sebagai Paus jika berhasil meraih mayoritas dua pertiga suara dari seluruh kardinal pemilih yang hadir. Setelah terpilih, kardinal terpilih akan ditanya apakah ia menerima pemilihan tersebut dan nama apa yang akan ia gunakan sebagai Paus.

9. Pengumuman Paus Baru kepada Dunia

Baca Juga: Paus Fransiskus Wafat, AC Milan: Kata-katamu Akan Hidup di Hati Kami

Setelah seorang Paus baru terpilih dan menerima jabatan tersebut, momen bersejarah akan tiba ketika dunia mengetahui siapa pemimpin baru Gereja Katolik. Kardinal proto-deakon, kardinal tertua dalam urutan diakonia, akan tampil di balkon utama Basilika Santo Petrus dan menyampaikan pengumuman dalam bahasa Latin: "Habemus Papam!" (Kita punya Paus!).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI