Ratusan Siswa SMP di Buleleng Belum Bisa Baca, Mendikdasmen: Penyebabnya Disleksia, Kurang Perhatian

Selasa, 22 April 2025 | 20:13 WIB
Ratusan Siswa SMP di Buleleng Belum Bisa Baca, Mendikdasmen: Penyebabnya Disleksia, Kurang Perhatian
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Abdul Mu'ti. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Serta faktor kelima karena pembelajaran tidak tuntas atau putus sekolah dengan presentase 5 persen.

Ketua DPRD Buleleng Ketut Ngurah Arya menyebut ketidakmampuan ratusan siswa SMP untuk membaca dan menulis ini merupakan kemunduran bagi Buleleng.

Untuk itu Arya mengusulkan agar masing-masing sekolah menyelenggarakan les khusus baca, tulis dan hitung dengan menggunakan dana BOS.

Selain itu Pemkab Buleleng diminta untuk membangun Sekolah Luar Biasa (SLB) di masing-masing kecamatan, untuk mempermudah anak disabilitas mengenyam pendidikan.

"Saya rasa hal ini terjadi karena faktor kemiskinan. Ada juga karena faktor kurikulum, guru harus meluluskan anak-anak, tidak ada lagi anak yang tidak naik kelas. Ini juga kendala sehingga dilepas-dilepas saja. Tanpa pernah berpikir bahwa akibatnya seperti ini," ungkap Arya ditemui usai rapat bersama Anggota Komisi IV DPRD Buleleng dan Disdikpora Buleleng, Senin (14/4).

Sementara Plt Disdikpora Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepala sekolah, agar disiapkan jam khusus untuk melatih siswa mengenal huruf, belajar menulis, dan membaca.

Pihaknya akan terus mengevaluasi hal ini hingga enam bulan kedepan.

"363 ini baru di SMP. Sedangkan untuk SD sedang kami data, khususnya untuk kelas 4 hingga 6. Ini sebagai langkah mitigasi, sehingga kedepan tidak ada lagi siswa SMP tidak bisa membaca," jelas Ariadi.

Baca Juga: Hanya Ganti Istilah, FSGI Sarankan Penjurusan di SMA Tidak Perlu Diterapkan Lagi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI