Suara.com - Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) resmi menambah kekuatan armada udaranya dengan kehadiran helikopter terbaru, AS565 MBe Panther HS-1302.
Helikopter canggih ini menjadi bagian dari upaya modernisasi alat utama sistem senjata atau alutsista TNI Angkatan Laut untuk menghadapi berbagai tantangan keamanan maritim yang semakin kompleks.
Helikopter AS565 MBe Panther dikenal sebagai salah satu unit multifungsi dengan kemampuan tinggi dalam operasi anti-kapal selam (ASW), pencarian dan penyelamatan (SAR), serta misi patroli maritim.
Kehadiran HS-1302 akan memperkuat Skuadron Udara 100 yang berada di bawah naungan Wing Udara 2 Puspenerbal, yang bermarkas di Pangkalan Udara TNI AL Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.
Penempatan helikopter ini di wilayah strategis seperti Juanda memberikan keunggulan taktis dalam pengawasan dan pengamanan wilayah perairan timur Indonesia, termasuk kawasan rawan pelanggaran hukum laut dan aktivitas ilegal.
![Helikopter AS565 MBe Panther [Puspenerbal]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/24/97830-helikopter-as565-mbe-panther-puspenerbal.jpg)
Helikopter AS565 MBe Full Mission Anti Kapal Selam (AKS) menandai era baru kekuatan pertahanan laut Indonesia, menggabungkan teknologi mutakhir buatan Airbus dengan sentuhan tangan-tangan ahli dalam negeri melalui proses perakitan oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI).
Helikopter ini bukan sekadar alat transportasi udara, melainkan platform tempur canggih yang dirancang khusus untuk memburu dan menetralisir ancaman kapal selam di wilayah perairan strategis.
Dibekali dengan sistem sonar celup, torpedo ringan, radar maritim, serta perangkat electronic support measures (ESM), AS565 MBe AKS mampu mendeteksi, mengidentifikasi, dan menyerang target bawah laut dengan presisi tinggi, bahkan dalam kondisi medan tempur yang menantang.
Momen penting terjadi saat ferry flight atau penerbangan pengiriman Helikopter AKS AS565 MBe dengan serial number 7022 dilakukan dari fasilitas produksi PTDI di Bandung menuju Pos Nomor 8 TNI AL di Surabaya, Jawa Timur.
Baca Juga: 8 Tuntutan Purnawirawan TNI Bikin Heboh: Prabowo Kirim Wiranto Beri Tanggapan Tegas
Perjalanan lintas pulau ini bukan hanya serah terima fisik sebuah alutsista, tetapi juga simbol keberhasilan kolaborasi antara industri pertahanan nasional dan mitra internasional dalam membangun kekuatan maritim yang tangguh dan modern.
Proses ferry flight ini melibatkan sejumlah prosedur teknis dan keamanan ketat, mengingat kompleksitas sistem yang dibawa helikopter serta nilai strategisnya dalam sistem pertahanan negara.
Dengan keberhasilan pengiriman ini, TNI Angkatan Laut mendapatkan tambahan kekuatan udara yang siap pakai, yang akan langsung memperkuat Skuadron Udara 100 Puspenerbal dalam menjalankan misi pengamanan laut dan perbatasan Indonesia yang luas dan dinamis.
Dengan sistem avionik mutakhir dan persenjataan yang mumpuni, AS565 MBe Panther HS-1302 diharapkan mampu meningkatkan kesiapan tempur dan kapabilitas operasi udara maritim TNI AL secara signifikan.
Kehadiran helikopter AS565 MBe Panther HS-1302 menjadi sebuah lompatan besar bagi Skuadron Udara 100 Puspenerbal, yang disambut secara simbolis dan penuh kebanggaan melalui prosesi water salute di Pangkalan Udara TNI AL Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.

Helikopter yang dijuluki sebagai “Submarine Hunter” ini dirancang khusus untuk menjalankan misi-misi strategis di lingkungan maritim, seperti operasi pengintaian, deteksi dini, pertempuran anti-permukaan (anti-surface warfare), serta perburuan kapal selam (anti-submarine warfare).
Dengan dilengkapi sistem avionik modern, sensor canggih, dan persenjataan presisi tinggi, AS565 MBe Panther menjawab kebutuhan mendesak TNI AL untuk memperkuat pengawasan dan perlindungan wilayah laut Indonesia yang luas dan penuh tantangan.