Sebagai tindak lanjut, PT Angkasa Pura Indonesia selaku pengelola Bandara Ahmad Yani Semarang sudah melakukan komunikasi intensif dengan beberapa maskapai penerbangan internasional.
Salah satunya dengan AirAsia, yang memberikan respons positif. Rencananya, AirAsia akan membuka rute penerbangan dari Semarang menuju Singapura dan Malaysia.
Selain AirAsia, PT Angkasa Pura Indonesia juga aktif melakukan pendekatan dengan Maskapai Scoot dan Malindo untuk menambah opsi rute internasional dari Semarang.
Dengan semakin banyaknya rute internasional yang tersedia, diharapkan mobilitas masyarakat dan wisatawan antarnegara akan semakin lancar.
Kesiapan Bandara Ahmad Yani sendiri sudah sangat matang. Baik dari sisi infrastruktur maupun personel CIQ (Customs, Immigration, Quarantine) yang terdiri dari Bea Cukai, Imigrasi, dan Karantina. Hal ini tak lepas dari pengalaman Bandara Ahmad Yani yang sejak November 2024 sudah lebih dulu melayani penerbangan kargo internasional.
Operasional layanan penerbangan internasional untuk penumpang dijadwalkan akan dimulai dalam waktu sekitar tiga bulan ke depan. Seluruh proses persiapan dilakukan dengan serius untuk memastikan pelayanan yang prima bagi para pengguna jasa.
Ahmad Luthfi optimistis kembalinya status internasional Bandara Ahmad Yani akan menjadi motor penggerak ekonomi Jawa Tengah. "Kita berharap keberadaan Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani ini mampu meningkatkan daya ungkit perekonomian daerah dan tentu menyejahterakan masyarakat Jawa Tengah," tegasnya.
Perlu diketahui, semenjak April 2024 Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani, Semarang resmi tidak lagi berstatus Bandara Internasional. Bandara berubah statusnya menjadi bandara domestik Bersama dengan beberapa bandar Udara lainnya. Hal ini tertuang dalam keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 31 Tahun 2024.
Baca Juga: Antusiasme Warga Jateng Bayar Pajak Kendaraan, 3 Hari Tembus Rp28 Miliar