Suara.com - Gubernur Jakarta Pramono Anung meminta semua pihak untuk tidak perlu ragu mengkritik pemerintahannya di DKI bersama Rano Karno.
Pramono menegaskan bahwa kritik terhadap dirinya merupakan vitamin, sehingga para pihak yang menilai kinerja dirinya kurang maksimal tidak perlu ragu untuk mengkritik.
"Kami mohon kalau ada yang tidak sesuai, dikritik sekeras-kerasnya. Bagi saya dan Bang Doel, kritik adalah vitamin, jangan ragu-ragu," kata Pram saat acara Halal Bihalal DPD PDIP Jakarta, di Jakarta Timur, Minggu (27/4/2025).
Pramono juga meminta, apabila masyarakat memiliki keluhan soal kinerja Pemprov Jakarta bisa menyampaikan langsung kepada dirinya atau Anggota DPRD Jakarta.
“Dan kalau ada apa-apa , tolong disampaikan. Apakah langsung kepada saya dan Bang Doel atau melalui fraksi kita yang ada di DPRD Jakarta,” kataya.
Sebelumnya, Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta August Hamonangan mengkritik kebijakan Gubernur Pramono yang menurunkan syarat pendaftar petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) menjadi minimal tamatan sekolah dasar (SD).
Menurutnya hal tersebut berpotensi memberikan dampak negatif. Bahkan, August menilai dibukanya lowongan petugas oranye untuk lulusan SD berpotensi membuat pendidikan warga Jakarta terhambat.
Sebab, masyarakat bisa kurang semangat untuk mengejar taraf yang lebih tinggi. Mereka dianggapnya akan berpikir cukup sekolah sampai SD dan bisa bekerja sebagai PPSU.
Baca Juga: Hormati Budaya Betawi, Pramono Anung Bakal Pindahkan Patung MH Thamrin ke Jalan Thamrin
“Saya khawatir kebijakan Pemprov DKI Jakarta akan berdampak negatif terhadap dunia pendidikan di Jakarta. Hal itu tidak menutup kemungkinan membuat beberapa warga kurang semangat menempuh pendidikannya karena merasa sudah mendapatkan jaminan kerja menjadi pasukan oranye” ujar August dikutip pada Kamis (10/4/2025).
Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta harus memastikan pendidikan warganya tetap berjalan dengan baik melewati semua jenjang mulai dari SD hingga sekolah menengah atas (SMA) sebagai komitmen melaksanakan wajib belajar selama 12 tahun.
“Pemprov DKI Jakarta harus memastikan bahwa ke depannya warga di sini tetap semangat menimba ilmu pengetahuan dan mencari pengalaman, meskipun bekerja sebagai PPSU sudah terbuka sebagai pilihan karier yang bisa diambil,” ucapnya.

August mengingatkan kembali bahwa Jakarta sebagai kota global ke depannya akan berhadapan dengan persaingan ekonomi ketat. Artinya warga Jakarta perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan tinggi agar dapat bersaing di dunia pekerjaan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, angka pengangguran yang bisa jadi tolak ukur seberapa kompetitif atau tidaknya Jakarta adalah sebesar 6,03 persen.
Hal itu disebabkan antara lain karena pendidikan dan keterampilan para pekerja tidak sesuai dengan kebutuhan pasar.