Raka mengaku, setelah meninggal ayahnya, keempat kakanya itu langsung ditelpon dan diminta untuk mendatangi ayahnya yang sudah meninggal. Alhasil, kaka Raka termasuk ibu kandung Raka datang ke lokasi penguburan.
"Hubungi kk, (tetangga) hubungi mamah sama kaka-kaka lainnya," jelas dia.
Usut punya usut, keempat kaka Raka itu diduga memiliki permasalahan dengan Ayah Raka sehingga mereka tidak ingin merawat ayahnya sendiri.
Dari pernyataan Raka, keempat kaka nya itu enggan merawat ayahnya karena mereka mengaku tidak dirawat dengan baik oleh ayahnya sendiri.
Tak hanya itu, Raka mengaku bahwa keempat kakanya itu juga diduga berselisih dengan harta warisan.
"Ada masalah pribadi sama warisan," jelas dia.
Dedi Mulyadi lahir 11 April 1971 adalah seorang aktivis dan politikus berkebangsaan Indonesia, yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat untuk periode 2025-2030.
Ia merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat daerah pemilihan Jawa Barat VII dan duduk di Komisi VI dari 2019 hingga 2023.
Baca Juga: Asal-usul Wisuda, ABG Nekat Debat Dedi Mulyadi yang Hapus Tradisi Tersebut di Sekolah
Sebelumnya, Dedi menjabat sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode berturut-turut dari 2008 sampai 2018. Kiprahnya menjadi bupati bermula setelah dirinya terpilih pada Pilkada 2008 dengan menjadikan Dudung Bachtiar Supardi sebagai wakilnya di pemerintahan.
Pada pemilu selanjutnya, ia kembali terpilih untuk masa jabatan kedua periode 2013–2018.
Sebelum diangkat menjadi bupati, Dedi terlebih dahulu berkarier sebagai wakil bupati dan legislator di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Purwakarta pada 1999 hingga pengunduran dirinya seusai terpilih menjadi Wakil Bupati Purwakarta.
Kontributor : Egi Abdul Mugni