Panitia SNPMB Curiga Sindikat Joki Lintas Provinsi Beraksi di UTBK, Fakultas Kedokteran Jadi Target

Selasa, 29 April 2025 | 17:17 WIB
Panitia SNPMB Curiga Sindikat Joki Lintas Provinsi Beraksi di UTBK, Fakultas Kedokteran Jadi Target
Ketua Tim Penanggungjawab Panitia SNPMB 2025 Eduart Wolok. [Suara.com/Lilis]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Perguruan Tinggi Negeri (UTBK PTN) 2025 tercoreng akibat ditemukannya beragam kecurangan di berbagai daerah.

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 mengungkapkan bahwa setidaknya ada 13 pusat UTBK di seluruh Indonesia yang ditemukan terjadinya praktik kecurangan.

Ketua Tim Penanggungjawab Panitia SNPMB 2025 Eduart Wolok menyampaikan, dari 13 pusat UTBK itu ditemukan kurang lebih 50 peserta ujian yang terlibat kecurangan dan ada sekitar 10 joki.

Temuan tersebut berdasarkan pelaksanaan UTBK sesi 1 sampai sesi 12. Sehingga kemungkinan angka tersebut masih bisa bertambah mengingat UTBK dilaksanakan sampai 3 Mei 2025.

"Jadi ini masih tentatif," kata Eduart saat konferensi pers di Kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Terkait joki ujian, Eduart mengungkapkan adanya temuan menarik. Yakni, tingkat kecurangan itu dilakukan sampai lintas provinsi.

Sehingga diduga memang sudah terjalin sindikat joki UTBK yang terhubung diberbagai daerah.

"Kemudian juga keterlibatan ada salah satu lembaga bimbingan belajar di Yogyakarta yang memobilisasi peserta," katanya.

Eduard mengakui bahwa tingkat kecurangan UTBK tahun ini lebih kompleks dan modus yang berkembang pesat.

Baca Juga: Deretan Modus Kecurangan UTBK 2025, Pasang Kamera di Kawat Gigi Hingga Keterlibatan Ordal

Sehingga di sejumlah lokasi pusat UTBK pun sampai harus melibatkan pengawasan dari polisi.

"Jadi memang kalau disinyalir ada keterlibatan jaringan yang memanfaatkan UTBK untuk kepentingan bisnis tertentu dan sebagainya. Ini disinyalir, sekali lagi ini dibahas karena itu bukan bagian kami untuk memutuskan itu," ucapnya.

Temuan lainnya, program studi Fakultas Kedokteran (FK) disebut menjadi yang paling banyak terjadi kecurangan.

Bahkan, Eduart mengungkapkan bahwa peserta ujian sampai rela membayar uang operasional dengan nominal tertentu agar mendapatkan bocoran soal atau pun dibantu oleh joki.

"Kita dapatkan informasi itu ya, jadi mereka ini membayar sejumlah uang tertentu untuk operasional, dan apabila kalau lulus baru menambah bayarannya lagi. Kalau tidak lulus, yang operasional tadi hangus," ujarnya.

Menyikapi temuan tersebut, Eduart mengimbau kepada seluruh beserta UTBK serta orang tua calon mahasiswa harusnya tidak perlu menumpuh cara-cara curang seperti itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI