Suara.com - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengaku marah dengan kabar bahwa Presiden Prabowo Subianto disebut merupakan Ketua Dewan Pembina Gerakan Rakyat Indonesia Baru atau Grib Jaya.
Menurut dia, Prabowo tidak mungkin dekat dengan preman yang berkedok organisasi masyarakat (ormas) seperti Grib Jaya yang dipimpin Rosario de Marshall atau Hercules.
“Justru itu lah saya marah. Sedikit-sedikit ngomong, tenang aja presiden kita dekat dengan kita, yang mana presidennya? Coba yang jelas,” kata Gatot dalam siniar yang tayang secara daring, dikutip pada Kamis (1/5/2025).
Gatot menegaskan bahwa Prabowo sudah membantah memiliki hubungan dengan preman saat menjadi Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus.
Selain itu, Gatot juga menekankan adanya surat pernyataan dari Partai Gerindra yang ditandatangi Prabowo langsung pada tahun 2022 yang isinya enegaskan bahwa Prabowo sudah mengundurkan diri dari Grib Jaya.
“Sekarang saya tegaskan di sini, tidak mungkin presiden saya Prabowo memback-up preman kayak Grib yang berbaju ormas. Saya tidak yakin dan tidak mungkin,” tegas Gatot.
“Saya mewakili sebagai rakyat Indonesia di mana Pak Prabowo adalah presiden, kepala negara dan kepala pemerintahan. Saya katakan, tidak mungkin presiden saya, sekelas Pak Prabowo seperti itu sebagai kepala negara, kepala pemerintahan, memback-up Grib, tidak mungkin,” tandas dia.
Pada Februari lalu, beredar foto di media sosial berupa spanduk Grib Jaya yang menunjukkan Presiden Prabowo Subianto sebagai Ketua Dewan Pembina Grib Jaya.
Namun, belakangan beredar pula surat pernyataan dari Partai Gerindra tertanggal 6 Januari 2022 yang ditandatangani oleh Prabowo. Dalam surat tersebut, Prabowo menyatakan pengunduran dirinya sebagai Ketua Dewan Pembina Grib Jaya.
Baca Juga: Sutiyoso Dihina Bau Tanah, Gatot Nurmantyo Ngamuk ke Hercules: Ngomong Seenak Mulut Kau Saja!
Pada surat tersebut pula, Prabowo menegaskan dirinya tidak terlibat dalam segala kegiatan yang dilakukan oleh Grib Jaya dari tingkat pusat hingga daerah.
Namun, pernyataan tersebut dibantah dan dianggap sebagai hoaks oleh Grib Jaya.
Ormas yang dipimpin Hercules ini menegaskan bahwa Prabowo masih menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Grib Jaya.
“Kami ingin mengklarifikasi bahwa informasi yang menyebutkan adanya surat pernyataan yang mengklaim bahwa Bapak Prabowo Subianto mundur dari kepengurusan pusat DPP GRIB Jaya adalah hoax yang tidak benar,” kata Kabid Humas dan Publikasi DPP GRIB Jaya, Marcel Gual dalam keterangan resminya, Kamis (13/2/2025).
Prabowo disebut memang tidak masuk dalam struktur Dewan Pengurus Pusat (DPP) Grib Jaya, tetapi menjadi ketua pada Dewan Pembina Grib Jaya. Marcel juga menegaskan bahwa Prabowo masih mengemban jabatannya di Grib Jaya.
“Bapak Prabowo Subianto masih menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Grib Jaya hingga saat ini," tegas Marcel saat itu.
Gatot Geram
Sebelumnya Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo juga geram dengan pernyataan Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (Grib) Rosario de Marshall atau Hercules atas tudingan ada upaya kudeta yang dilakukan Forum Purnawirawan TNI.

Tudingan soal kudeta itu yang keluar dari mulut Hercules pun langsung buru-buru ditepis oleh Gatot Nurmantyo.
Menurut dia, pernyataan para purnawirawan TNI tersebut bukan bermaksud untuk melakukan kudeta, tetapi justru memberikan dukungan terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Pernyataan yang delapan itu kan mendukung kecuali IKN dan memberikan masukan-masukan yang konkret berdasarkan pemikirannya mereka sendiri karena purnawirawan-purnawirawan itu yang bicara di situ, mereka adalah orang-orang gila,” kata Gatot dalam siniar yang ditayangkan secara daring, dikutip Suara.com.
“Gila mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk presiden saya. Dia itu gila mencintai negara. Kau (Hercules) apa jasanya terhadap negara? Hidup di negara ini yang sopan santun,” tambah dia.
Untuk itu, Gatot menekankan pernyataan Hercules bahwa para purnawirawan TNI berniat melakukan kudeta terhadap pemerintahan Prabowo adalah fitnah.
“Para purnawirawan itu, enggak ada satu pun kata akan mengkhianati negara, akan kudeta, enggak ada,” tegas Gatot.