Menurutnya upaya menurunkan biaya bisa dilakukan dengan efisiensi atau penghematan. Cara itu pulanyang dilakukan dalam menurunkan ongkos haji tahun 2025 sebesar Rp4 juta.
"Kenapa bisa bayarnya lebih murah? Itu karena kita melakukan penghematan-penghematan di berbagai tempat," kata Nasaruddin.
Nasaruddin berpandangan efisiensi bisa dilakukan terhadap sejumlah komponen pembiayan haji, mulai dari negosiasi hotel, tawar-menawar pembiayaan bus sebagai sarana transportasi jemaah di Tanah Suci, hingga negosiasi biaya penerbangan.
Sementara untuk durasi masa tinggal jemaah haji, Nasaruddin menyebut hal tersebut masih tergantung dengan slot bandara.
'Yang membuat kita lama itu sebetulnya bukan karena inginnya orang Indonesia lama-lama di sana, tapi karena begitu padatnya pesawat menjemput seluruh dunia. Sementara bandara yang paling besar di dunia itu kan adalah Saudi Arabia tapi itu pun juga bayangkan, kalau 3,5 juta jemaah haji harus pulang pergi dalam waktu yang bersamaan dengan seluruh negara lain itu bisa kita bayangkan dan pada saat bersamaan keamanan pun juga harus dipelihara oleh mereka dan juga oleh kita," tutur Nasaruddin.
"Jadi insyaAllah ke depan kalau nanti kita punya alternatif lain maka itulah nanti akan menjadi faktor penghemat," katanya.