3 Wanita Diduga jadi Korban Malpraktik Imbas Operasi Hidung, Klinik di Jaktim Dilaporkan ke Polisi

Rabu, 14 Mei 2025 | 19:04 WIB
3 Wanita Diduga jadi Korban Malpraktik Imbas Operasi Hidung, Klinik di Jaktim Dilaporkan ke Polisi
Tiga wanita korban dugaan malpraktik sebuah klinik kecantikan di kawasan Jakarta Timur seusai membuat laporan di Polda Metro Jaya. (Foto: dokumen istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gegara merasa menjadi kobran malpraktik, tiga orang wanita kompak memolisikan sebuah klinik di kawasan Jakarta Timur. Pelaporan itu dibuat oleh ketiga korban dugaan malpraktik ke Polda Metro Jaya pada Rabu (14/5/2025). 

Kuasa hukum korban, Andreas Hari Susanto Marbun mengatakan, buntut dari malpraktik ini hidung kliennya yang sebelumnya sempat menjalani operasi mengalami luka.

"Kedatangan kami ke Polda Metro Jaya tuk melaporkan dugaan malpraktik yang dialami tiga klien kami, dilakukan salah satu klinik di Jakarta Timur inisial DBC. Laporan kami secara resmi sudah diterima di SPKT Polda Metro Jaya," kata Andreas, di Polda Metro Jaya, Rabu (14/5/2025).

Adapun yang dibuatnya ketiga pelapor telah teregister dengan nomor LP/B/3196/V/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 14 Mei 2025.

Andreas melanjutkan, 3 orang pihak yang dilaporkan oleh kliennya yakni pihak klinik, seorang dokter berinisial SFR, dan agensi atau marketing berinisial RP. 

Sementara tiga orang korban, yang melaporkan hal ini yakni NH (31), NHC (27), dan UN (29). Mereka merupakan pasien yang sebelumnya melakukan operasi hidung di klinik tersebut dalam waktu yang berbeda-beda, yakni di Januari 2023 hingga Desember 2024.

Ilustrasi operasi - biaya operasi hidung (Anna Shvets/pexels)
Ilustrasi operasi - biaya operasi hidung (Anna Shvets/pexels)

"Di tahun 2023, saat itu satu klien kami operasi hidung, yang mana waktu itu nama kliniknya ZBC dan saat ini ada di Cakung, Jaktim dengan nama DBC. Lalu ada klien kami yang operasi di tahun 2024 bulan Desember," jelas Andreas. 

Andreas menjelaskan, ketiga kliennya sudah melakukan operasi lebih dari 1 kali, lantaran pada operasi pertama ada dampak imbas operasi.

Mulai dari luka, infeksi, hingga hasil operasi yang miring sehingga kliennya itu harus menjalani beberapa kali operasi.

Baca Juga: Heboh PSN Prabowo Diduga Dipalak Pengusaha Cilegon Rp5 Triliun, Begini Ultimatum Polisi

Namun, lanjut Andreas, bukannya membaik, kondisinya justru tak berubah dan semakin memburuk. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI