Suara.com - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan komitmen Pemerintah Indonesia untuk melakukan reformasi politik dan birokrasi.
Pernyataan itu disampaikan Presiden Prabowo di tengah sambutannya mengenai tantangan-tantangan negara di Sidang ke-19 Session of the Conference of the Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
Mulanya, Prabowo mengatakan bahwa tantangan negara maupun umat Islam bukan hanya tentang permasalahan di Palestina.
Menurut Prabowo tantangan yang saat ini sedang dihadapi di mana-mana dan menjadi sumber kelemahan, yaitu persoalan kemiskinan, kelaparan, korupsi, ketimpangan pendidikan, dan ketidakmampuan mengelola dan menjaga sumber daya negara masing-masing.
Prabowo lantas memukui tema yang diambil dalam pelaksanaan PUIC tahun ini yang ia anggap sangat benar dan sangat strategis, yakni 'Good Governance and Strong Institutions as Pillar of Resilience'.
"Tanpa tata kelola yang baik, tanpa lembaga yang kuat, tanpa pemimpin-pemimpin yang jujur, pejabat-pejabat yang mengabdi kepada rakyatnya negara tak akan pernah memiliki daya tahan, apalagi daya saing," kata Prabowo pada Rabu 14 Mei 2025.
Prabowo lantas memaparkan komitmen Pemerintah Indonesia dalam menjalankan sejumlah agenda besar yang saat ini sedang dilakukan.
Mulai dari reformasi politik dan birokrasi hingga pembangunan sumber daya manusia (SDM)
"Pemerintah Indonesia saat ini berkomitmen menjalankan beberapa agenda besar mulai dari reformasi politik dan birokrasi, pembangunan sumber daya manusia, swasembada pangan dan energi, hingga penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Prabowo.
Baca Juga: Tegaskan Tetap Bersama Palestina, Prabowo Ajak Negara-negara Islam Bersatu Atasi Perbedaan
Prabowo berkeyakinan, solusi untuk masalah di dunia dimulai dari mengatasi masalah di internal negara masing-masing.