Suara.com - Di usia 83 tahun, Jusuf Kalla atau biasa disapa JK masih terlihat bugar, aktif, dan jauh dari kesan renta.
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia ini merayakan ulang tahunnya pada 15 Mei 2025.
Dengan penuh semangat dan tetap menjalani berbagai aktivitas sosial kemanusiaan.
Dari memimpin Palang Merah Indonesia (PMI), aktif di Dewan Masjid Indonesia (DMI), hingga menghadiri kegiatan di dalam dan luar negeri—JK seolah tak pernah lelah.
Wartawan senior Rusman Madjulekka menulis pengamatannya.
"Tak banyak orang di usia kepala delapan yang masih segar dan terus bergerak seperti beliau."
Wajar bila banyak yang penasaran. Apa rahasia sehat JK?
Makan Enak, Tapi Terukur
Saat pertanyaan ini dilontarkan Rusman Madjulekka kepada juru bicara JK, Husain Abdullah, jawabannya sederhana.
Baca Juga: Review Film Athirah: Potret Sunyi Sosok Ibu di Balik Nama Besar Jusuf Kalla
“Tidak ada resep khusus,” katanya sambil tersenyum saat berbincang santai di sebuah kedai kopi kawasan Menteng, Jakarta.
Tidak ada pantangan makan, tidak ada diet ketat. JK bahkan masih sesekali menikmati makanan khas Makassar seperti coto Makassar, sop konro, dan sop saudara yang dikenal berbahan dasar daging dan jeroan.
Tentu saja, semuanya dalam porsi terbatas dan tidak dikonsumsi setiap hari.
“Paling sesekali saja. Mungkin sebulan sekali atau dua bulan sekali, biasanya bareng anak cucunya saat akhir pekan,” ungkap Uceng, sapaan akrab Husain Abdullah kepada Rusman.
Kuncinya bukan pada apa yang dimakan, tetapi berapa banyak dan seberapa sering. Semua dalam kendali, tanpa berlebihan.
Yang menarik, istri JK, Ibu Mufidah Kalla, masih berperan aktif di dapur rumah.
Ia memasak sendiri makanan untuk suaminya, atau setidaknya menyiapkan sambal andalan yang menjadi teman makan sehari-hari.
Dengan begitu, bahan, bumbu, hingga kebersihannya benar-benar terjaga.
Kunci Sehat: Terus Bergerak dan Tidak Diam
“Pak JK itu prinsipnya satu, yang penting kita harus terus bergerak,” kata Husain.
Aktivitas fisik JK tergolong ringan namun konsisten. Setiap pagi sebelum memulai kegiatan, ia melakukan stretching sederhana.
Tidak ada jadwal olahraga berat, tetapi selalu ada gerakan fisik dalam rutinitas hariannya.
Bahkan saat berkunjung ke luar negeri, seperti Afghanistan, JK lebih memilih berjalan kaki mengunjungi pasar, sekolah, hingga pusat kegiatan masyarakat.
Anggota rombongan sampai kewalahan mengikuti langkahnya yang tetap lincah.
Saat bermain golf, ia juga memilih berjalan kaki di lapangan dibanding menggunakan mobil golf.
“Sambil jalan, beliau suka melempar candaan ke teman-temannya. Suasananya santai, tapi tetap bermanfaat untuk tubuh,” tambah Husain.
Tidak Hanya Fisik, Tapi Juga Pikiran dan Hati
JK tidak hanya menjaga fisik. Ia juga menjaga pikiran dan hati. Putrinya, Muswira Kalla, menyebutkan bahwa sang ayah selalu menekankan pentingnya menjaga suasana hati agar tetap optimis dan positif.
“Ayah selalu bilang, hidup itu harus dinikmati. Belajar terus, jangan merasa paling tahu, dan jangan cepat puas,” kata Muswira yang kini mengelola restoran MUSE di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Nilai-nilai inilah yang diyakini menjadi pondasi kuat mengapa JK tetap bugar dan produktif hingga usia 83 tahun.
Ia menjalani hidup dengan ikhlas, konsisten, dan tidak berlebihan.
Resep Sehat Ala JK: Ringkas, Tapi Dalam Makna
Kalau dirangkum, berikut adalah “resep sehat” Jusuf Kalla yang bisa jadi inspirasi kita semua menurut Rusman Madjulekka:
1. Makan terkontrol, bukan asal kenyang. Nikmati makanan favorit secukupnya, tanpa berlebihan.
2. Selalu bergerak. Tidak harus olahraga berat. Jalan kaki, peregangan, dan aktivitas harian cukup untuk menjaga stamina.
3. Jaga hati dan pikiran. Tetap rendah hati, selalu belajar, dan nikmati hidup dengan penuh rasa syukur.
4. Kehangatan keluarga. Makanan dari tangan istri, canda bersama cucu, dan suasana rumah yang nyaman adalah nutrisi emosional yang tak kalah penting.
5. Aktif berkontribusi. Terlibat dalam kegiatan sosial memberi semangat hidup yang terus menyala.
Ulang Tahun, Bukan Sekadar Tambah Usia
Bagi JK, ulang tahun ke-83 bukan sekadar bertambahnya angka usia.
Ia melihatnya sebagai kado kehidupan, pengingat bahwa waktu harus digunakan sebaik mungkin untuk memberi manfaat bagi orang lain.
Semangat hidupnya menjadi inspirasi banyak orang, bukan hanya karena ia pernah menjabat sebagai wakil presiden dua kali.
Tetapi karena ia membuktikan bahwa usia bukan halangan untuk terus berkarya.
Di tengah kondisi dunia yang cepat berubah, termasuk tantangan kesehatan global, gaya hidup sederhana, disiplin, dan berpikiran positif ala JK menjadi contoh.
Bahwa panjang umur itu bukan hanya anugerah, tetapi juga hasil dari kebiasaan baik yang terus dijaga.